Santri Tewas Dianiaya, Gubsu: Lakukan Pendidikan Secara Asah, Asih dan Asuh

Santri Tewas Dianiaya, Gubsu: Lakukan Pendidikan Secara Asah, Asih dan Asuh
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, turut angkat bicara dalam kasus kekerasan antara senior dan junior di Pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, yang mengakibatkan seorang santri meninggal dunia.

Edy dengan tegas mengatakan bahwa hal itu tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan.

"Tak boleh. Pemukulan apapun sudah pasti tak boleh. Berarti salah itu. Tak boleh melakukan pemukulan," kata Edy Rahmayadi, Kamis (10/6).

Dia berharap agar pihak pengelola pesantren menerapkan pendidikan secara asah, asih dan asuh serta menerapkan rasa kasih sayang antara senior terhadap junior.

"Lakukan pendidikan secara asah, asih dan asuh. Rasa kasih sayang, menuangkan, mentransfer ilmu, melakukan pengasihan terhadap senior dan juniornya. Itu harus benar-benar dilakukan secara manusiawi dan pastinya itu ada aturannya," ucap Edy.

Dalam kasus penganiayaan ini sendiri, polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka. Ketiganya merupakan senior atau kakak kelas korban berinisial FWA (15).

Bertambahanya jumlah tersangka setelah pihak kepolisian melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap tersangka utama AL (17) yang memukul korban hingga menyebabkan kematian.

Sebelumnya, peristiwa penganiayaan berujung kematian terhadap korban FWA terjadi pada Sabtu (5/6) sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan ke klinik pesantren untuk diberi pertolongan pertama. Namun korban tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi