Minta TPL Tutup, Aliansi Gerakan Rakyat Demo di Kantor DPRD Tapanuli Utara

Minta TPL Tutup, Aliansi Gerakan Rakyat Demo di Kantor DPRD Tapanuli Utara
Massa berunjuk rasa di Kantor DPRD Tapanuli Utara meminta penutupan PT TPL (Analisadaily/Candra Sirait)

Analisadaily.com, Tarutung - Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat Bonapasogit Tutup Toba Pulp Lestari (TPL) menggelar demonstrasi di Kantor DPRD Tapanuli Utara (Taput), Jalan Sisingamangaraja, Tarutung, Rabu (7/7).

Dalam aksinya mereka menuntut seluruh aktivitas dan operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) segera dihentikan dan ditutup.

Saat melakukan aksinya, massa bergerak mulai dari Jalan DI Panjaitan Tarutung sampai ke Kantor DPRD Taput.

Mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Tutup operasional PT TPL", "Selamatkan hutan kemenyan dari aktivitas TPL", "Akui dan lindungi masyarakat adat", "Hentikan kriminalisasi terhadap masyarakat adat", "Selamatkan Danau Toba dari limbah TPL", "Cabut konsesi TPL dari tanah masyarakat adat", "Pariban jangan tutup hatimu, tutup TPL aja yuk!".

Selain membawa sejumlah spanduk, massa juga menggelar aksi teatrikal dan bernyanyi di halaman Kantor DPRD Taput sebagai bentuk protes kehadiran TPL di Bonapasogit.

Sekretaris Aliansi Gerakan Rakyat Bonapasgit Tutup TPL, Jhon Toni Tarihoran, mengatakan kedatangan mereka ke Kantor DPRD Taput untuk menyampaikan tuntutan terkait PT TPL yang sudah beroperasi selama 30 tahun menjadi ancaman bagi masyarakat dan kelestarian Danau Toba.

"Kami datang menyambangi Kantor DPRD Taput untuk menyampaikan tuntutan kami terkait aktivitas TPL yang selama 30 tahun kita amati sudah banyak membuat kesulitan bagi masyarakat dan ancaman, termasuk ancaman bagi Danau Toba yang sudah semakin surut karena hutan kita sudah ditebangi di bagian hulu," ujarnya.

Untuk itu mereka mendesak agar DPRD Taput berpihak kepada masyarakat dan mendukung penghentian operasional PT TPL di Bonapasogit.

"Kami menyampaikan ke DPRD agar berpihak masyarakat melawan TPL, kita tidak boleh membiarkan TPL beroperasi lagi. Kita harus menutup aktivitas TPL karena sudah menjadi ancaman karena danau kita sekarang semakin surut. Hutan-hutan kita ditebang di bagian hulu. Artinya, membiarkan TPL beroperasi sama halnya kita menyambut bencana dan TPL kita menyelamatkan tanah warisan kita," ucapnya.

Usai menyampaikan aspirasinya, massa diterima Ketua DPRD Taput, Poltak Pakpahan, bersama sejumlah anggota DPRD Taput lainnya.

Kepada massa, Poltak Pakpahan mengatakan pihaknya telah menerima dan berjanji akan menindaklanjuti seluruh aspirasi mereka.

"Kami menerima aspirasi saudara sekalian dan akan segera menindaklanjuti aspirasi ini sesuai aturan yang berlaku. Tadi kami sudah rekam apa yang disampaikan sehingga seluruh aspirasi yang disampaikan akan kami teruskan kepada pemerintah pusat," tandasnya.

Setelah aspirasinya diterima ketua dan sejumlah anggota DPRD Taput, selanjutnya massa bergerak ke Kantor Bupati Taput di Jalan Letjen Suprapto Tarutung untuk menyampaikan aspirasi yang sama.

(CAN/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi