Gubernur Nova: Tidak Ada Pertentangan Pancasila dengan Syariat Islam di Aceh

Gubernur Nova: Tidak Ada Pertentangan Pancasila dengan Syariat Islam di Aceh
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menandatangani MoU Pembinaan Ideologi Pancasila dengan Wakil Kepala BPIP RI Prof Dr Haryono MPd di ruang rapat Kantor BPIP, Jakarta Pusat, Senin (4/10) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan hingga saat ini meskipun Aceh punya konsep syariat Islam, namun masyarakatnya tidak pula mempertentangkan kepancasilaan.

“Sejauh ini tidak ada pertentangan, justru yang mempersepsikan pertentangan itu bukan orang Aceh, tapi yang dari luar Aceh. Dalam persepsi itu seolah-olah ada pertentangan antara Pancasila dengan syariat Islam di Aceh. Saya rasa tidak ada potensinya sama sekali,” kata Nova.

Hal itu disampaikannya usai melakukan penandatanganan kerja sama Pemerintah Aceh dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI terkait dengan ideologi Pancasila.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan Gubernur Aceh Nova Iriansyah dengan Wakil Kepala BPIP RI Haryono di ruang rapat Kantor BPIP di Jakarta Pusat, Senin (4/10).

Gubernur Nova dalam kegiatan itu mengatakan, kerja sama ini dilakukan demi meningkatkan pembinaan ideologi Pancasila di Aceh, seperti yang dilakukan di daerah lain di Indonesia.

“Kita sangat sepaham, dan yang menjadi konsen saya adalah bagaimana kita kembali ke karakter yang sangat Pancasila,” kata Nova.

Menurutnya pemerintah Aceh saat ini juga tengah fokus terhadap pembinaan generasi di Aceh. Hal itu juga sejalan dengan program kerja BPIP, terutama mengajak kembali muda-mudi Indonesia untuk memahami konsep Pancasila sehingga karakter dan kekuatan pemuda nantinya tidak rusak.

“Kalau analisis saya, dua saja penyebabnya yang harus diantisipasi oleh konsepsi-konsepsi Pancasila,” sebutnya.

Menurutnya, penyebab kerusakan generasi sekarang di Aceh ada dua, yakni narkoba, dan smartphone yang isinya merusak para pemuda.

“Isinya itu ada judi online, pornografi. Mungkin Gadget lebih berbahaya dari narkoba. Karena gadgetnya sendiri tidak dilarang secara hukum, dan bisa digunakan di ruang publik, ruang prioritas sekali pun,” sambung Nova.

Sehingga, tambahnya, jika tanpa kontrol orang tua jadi sangat berbahaya. Ini pula yang menjadi kekhawatiran Pemerintah Aceh saat ini.

“Saya terus terang mengandalkan Pancasila tulus untuk bisa saja mencegah hal tersebut,” katanya.

Wakil Kepala BPIP RI Haryono berterima kasih kepada Pemerintah Aceh karena sudah melakukan kerja sama tersebut yang dinilai sangatlah penting untuk generasi sekarang.

“Mudah-mudahan MoU dan diskusi kita ini bisa segera kita realisasi, sehingga bisa seperti yang diharapkan oleh bapak gubernur,” ujarnya.

Dalam silaturahmi itu, Gubernur Aceh juga didampingi Kepala Badan Kesbangpol Aceh Mahdi Effendi dan Kepala Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta Almuniza Kamal.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi