General manager PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding C&T Regional Sumbagut, Asep Wicaksono (kiri) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pihak Pertamina angkat bicara terkait kekosongan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Medan dan daerah lain.
General manager PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding C&T Regional Sumbagut, Asep Wicaksono, mengatakan kelangkaan BBM di Sumut, khususnya Kota Medan bukan karena minyak habis, melainkan stoknya yang terbatas.
"Minyaknya ada, namun stoknya terbatas. Kami harus mengatur stok yang ada sampai kapal berikutnya datang," kata Asep usai mendatangi Mapolda Sumut, Sabtu (16/10).
Menurutnya keterlambatan itu karena kapal pembawa BBM terhambat akibat faktor cuaca.
"Kapal yang membawa BBM menurut info yang kami dapat mengalami keterlambatan karena faktor cuaca, otomatis penyaluran untuk harian terkurangi," ucapnya.
"Selain itu, untuk bahan bakar jenis pertamax, impor dari Singapura dan Malaysia mengalami antrean skala internasional," sambung Asep.
Namun Asep mengungkapkan beberapa kapal pembawa BBM yang mengalami keterlambatan sudah bersandar di Pelabuhan Belawan.
"Mengatasi yang kemarin keterlambatan dan sebagainya, kami mencoba meningkatkan penyaluran di luar dari kebiasaan untuk menormalisasi lagi kondisi yang ada di lapangan," ungkapnya.
Asep menjelaskan bahan bakar bio solar yang subsidi, Pertamina hanya berhak menyalurkan sesuai kuota yang diberikan oleh BPH Migas.
"Misal BPH Migas memberikan kuota 100 perhari atau perbulan, ya segitu yang kami salurkan, tapi kalau kebutuhan masyarakatnya 200, kami hanya bisa memberikan 100 karena itu kuota yang diberikan," jelasnya.
Asep berjanji kelangkaan BBM tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
"Kami dari Pertamina meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini, kami janji ini tidak akan terulang lagi," tukasnya.
(JW/EAL)