Pencarian Jejak Harimau di Padang Lawas Dihentikan

Pencarian Jejak Harimau di Padang Lawas Dihentikan
Kepala Resot SM Satwa 03 Barumun, Supandi memberikan bantuan peralatan jenduman kepada Kepala Desa Siraisan, Sangkot Hasibuan, usai melakukan proses pencarian jejak dan penghalauan Harimau Sumatera di desa Siraisan, Sabtu (6/11). (ANTARA/HO)

Analisadaily.com, Padang Lawas - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, menghentikan proses pencarian jejak induk dan anak Harimau Sumatera liar di wilayah perkebunan masyarakat Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas.

"Penghentian pencarian jejak, penghalauan induk dan anak Harimau ditetapkan sejak Jumat (5/11) sore," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut, Darmawan dilansir dari Antara, Sabtu (6/11).

Kata dia, hal itu didasari karena tidak adanya lagi ditemukan tanda - tanda atau jejak baru, dari induk dan anak Harimau tersebut di lokasi perkebunan masyarakat desa, sejak penemuan bekas injakan kaki anak harimau terakhir, pada hari Rabu (3/11) lalu saat proses pencarian tersebut.

"Perkiraan kami juga induk dan anak harimau itu telah kembali ke habitatnya di hutan, Untuk itu kami lakukan penghentian proses pencarian, " katanya.

Namun demikian, apabila ada masyarakat menemukan jejak harimau baru ke depan, Darmawan berpesan, supaya segera menghubungi pihaknya, melalui nomor call centre TRRC (Tim Respon Reaksi Cepat) BBKSDA Sumut 085376699066.

Tujuannya, untuk diantisipasi bersama, agar tidak terjadi konflik antara harimau dengan masyarakat di desa setempat (Siraisan) kedepannya.

Sebelumnya, pencarian jejak harimau ini, dilaksanakan petugas gabungan TNI - Polri bersama BKSDA Sumut, dibantu Pemerintah Kecamatan Ulu Barumun dan Pemerintah Desa Siraisan, serta masyarakat desa setempat sejak hari Selasa ( 2/11) lalu.

Proses pencarian jejak, sekaligus penghalauan harimau tersebut, adalah tindak lanjut dari informasi sejumlah masyarakat Desa Siraisan, melalui pemerintah desa setempat, ke Polres Palas dan instansi terkait termasuk BKSDA Sumut, yang menyatakan adanya penemuan bekas injakan kaki harimau liar, di lokasi kebun karet masyarakat Desa Siraisan.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi