Nurdin Halid: Ganjar Bisa Jadi Wakil Airlangga

Nurdin Halid: Ganjar Bisa Jadi Wakil Airlangga
Nurdin Halid (Detik.com)

Analisadaily.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, menjelaskan kembali pernyataannya perihal keterbukaan Golkar menerima Ganjar Pranowo. Nurdin menyebut Ganjar bisa menduduki posisi cawapres Airlangga Hartarto di Pemilu 2024.

Nurdin menyebut Gubernur Jawa Tengah itu bisa menduduki posisi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024.

"Ini yang saya katakan, apabila, apabila Ganjar tidak mendapat tempat di rumahnya, maka ada Golkar sebagai rumah baru untuk menjadi pendamping Pak Airlangga Hartarto. Karena Golkar secara resmi telah menetapkan secara final. Jadi Pak Airlangga itu sudah final ditetapkan sebagai calon," kata Nurdin, dilansir dari detikcom, Minggu (14/11).

Seperti disampaikan Nurdin sebelumnya bahwa pasca-reformasi tidak ada partai yang bisa berdiri sendiri. Karena itu Airlangga juga memerlukan wakil supaya bisa maju di Pilpres 2024.

"Tapi Pak Airlangga tidak dapat berdiri sendiri, perlu wakil," ucapnya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan posisi cawapres bisa diamanatkan jika Ganjar bersedia dan tidak mendapat tempat di PDIP.

Dia pun menyindir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sebelumnya dinilai kebakaran jenggot.

"Nah itulah tempat yang bisa kalau Ganjar, kalau, ada kata kalau, kalau Pak Ganjar bersedia dan PDIP-nya tidak memberikan tempat kepada Pak Ganjar. Jadi tidak perlu kebakaran jenggot," sebut Nurdin.

Sebelumnya, Hasto menganggap pernyataan Nurdin yang menyatakan Golkar terbuka untuk Ganjar sebagai tawaran. Hasto menduga pernyataan Nurdin itu sebagai bentuk keputusasaan karena berulang kali gagal membujuk Ganjar.

"Apa yang ditawarkan oleh salah satu elite Golkar tersebut, yakni Pak Nurdin Halid, barangkali menggambarkan keputusasaannya setelah berulang kali membujuk Ganjar Pranowo, namun Bung Ganjar tidak tertarik, dan setiap kali ditanya terkait persoalan capres-cawapres, Bung Ganjar lebih memilih kerja untuk rakyat menangani pandemi," ujar Hasto, Jumat (12/11).

Nurdin juga sudah merespons dugaan Hasto yang menyebutnya putus asa karena gagal membujuk Ganjar. Dia melihat reaksi Hasto seperti 'kebakaran jenggot'.

"Reaksi Hasto saya kira agak berlebihan, tidak tepat dan tidak faktual. Mungkin kalau saya katakan reaksi itu semacam kebakaran jenggot. Kenapa? Satu, ngapain membujuk-bujuk. Setahu saya, apalagi saya pribadi, tidak pernah membujuk daripada saudara Ganjar. Pernyataan tersebut adalah kutipan dari diskusi teman-teman di DPR," jelas Nurdin.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi