Asmawati yang saat ini berjuang untuk menghidupi ibu dan 2 Orang anaknya harus tetap bertahan hidup dengan penghasilan Rp 7000 perhari sebagai pekerja pembuat kain tenun.

Ikhwan mengetahui ada warga kurang mampu sedang melakukan kegiatan menenun di tengah banjir. Setelah itu, ia mengajak para pejabat utama bersama Ketua KSJ Pusat melakukan Bhakti sosial ke rumah Asmawati.

Ia membawa para tukang untuk segera merenovasi rumah tenun yang sudah hampir rubuh, dengan membawa bekal kayu, semen, pasir.

Ikhwan mengatakan, hari ini Polres Batubara bersama KSJ melakukan renovasi rumah tenun milik Asmawati.

"Kondisi Asmawati sangat memprihatinkan karena penghasilannya yang jauh di bawah cukup ia peruntukan untuk menghidupi seorang ibu yang saat ini buta dan 2 orang putra tercintanya," kata Ihkwan.

Kata dia, penghasilan Rp 7000 per hari tetap dipertahankan Asmawati untuk bertahan hidup dan saat ini rumahnya di Landa banjir. Ia harus rela kakinya terndam selama setengah hari agar tetep menghasilkan rezeki untuk menghidupi keluarganya.

"Sangat miris kehidupan seperti ini membuat saya sangat prihatin," tutur Ikhwan.

(AP/CSP)