Pusat Konservasi Penyu KKP2B Diresmikan

Pusat Konservasi Penyu KKP2B Diresmikan
Foto bersama saat peresmian Pusat Konservasi KKP2B (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kolang - Pusat Konservasi Penyu Kelompok Konservasi Penyu Pantai Bandang (KKP2B) yang terletak di Pantai Bandang, Desa Rawa Makmur, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, diresmikan pada Kamis (23/12).

Berdirinya Pusat Konservasi dibawah pendampingan Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab) tersebut didukung penuh program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli tahun 2021.

"Program tersebut berjalan selama dua bulan sejak November hingga Desember 2021. Komantab yang sedang dalam proses pengurusan menjadi Yayasan Menjaga Pantai Barat atau Yamantab bekerja secara penuh bersama kelompok hingga berdirinya lokasi Pusat Konservasi ini," ujar Koordinator Program, Dian Iradhani Pribadi.

Dian menuturkan, sejumlah sarana pendukung didirikan di pusat konservasi tersebut. Sarana bersifat semi permanen yang akan mendukung agenda konservasi Penyu.

"Ada lokasi penangkaran, bak, pondok jaga, sarana MCK dan sumur serta sarana informasi tentang Penyu yang akan digunakan kelompok dalam menjalankan kerja-kerja konservasi," tuturnya.

Dian menjelaskan, selain pembangunan pusat konservasi tersebut, sejumlah program juga dijalankan, yakni sosialisasi ke masyarakat serta monitoring Penyu di sepanjang pantai Bandang yang dilakukan secara berkala.

Di mana, sosialisasi tidak saja menyasar masyarakat di Desa Rawa Makmur, tapi juga di desa-desa sekitar, misalnya Desa Makarti Nauli dan Dusun Pandan Lawik.

"Sosialisasi bahkan kita lakukan di beberapa tempat lain, misalnya di Kota Sibolga bahkan ke Pandan dan Hajoran di Tapanuli Tengah. Mengapa, karena habitat Penyu itu meliputi Teluk Tapian Nauli bahkan di sepanjang pantai Barat Sumatera," jelasnya.

Menurut Dian pelaksanaan Workshop yang di dalamnya akan berisi materi-materi terkait konservasi, termasuk penyusunan program kerja KKP2B baik jangka pendek, menengah dan panjang.

"Dan peresmian ini menjadi puncak berjalannya program selama dua bulan tersebut. Tentu apresiasi dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada PLN yang telah peduli terhadap program dan upaya perlindungan Penyu di Pantai Barat Sumatera Utara," ujarnya.

Sementara itu Manajer PLN UP3 Sibolga, Darwin Simanjuntak, diwakilkan David Silvester mengatakan, dukungan yang diberikan melalui CSR PLN Peduli dalam program ini menegaskan komitmen perusahaan mendukung pemberdayaan masyarakat, terutama dalam aspek keberlanjutan.

"Harapan kita, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung program-program penyelamatan dan konservasi Penyu dan mendukung penguatan kelompok untuk terus berkembang menjalankan kegiatan-kegiatan konservasi," terang David.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tapanuli Tengah, M. Ridsam Batubara diwakili Kabid Penangkapan, Perizinan dan Pemberdayaan, Edward Bangun mengapresiasi berdirinya pusat Konservasi tersebut.

Menurut dia, bergeliatnya upaya konservasi Penyu oleh KKP2B dibawah dampingan Yamantab akan semakin menguatkan ekspektasi semakin membaiknya habitat dan ekosistem pantai dan laut di Pantai Barat.

"Kami akan siap mendukung dan bermitra dengan KKP2B dan Yamantab. Dan terimakasih juga kepada PLN yang telah mendukung program konservasi ini," ujar Edward.

Kepala Desa Rawa Makmur, Pinonta Sinaga mengapresiasi dukungan yang diberikan kepada Desa yang ia pimpin. Ia pun berpesan, agar anggota kelompok konservasi memanfaatkan bantuan dan dukungan yang telah diberikan baik oleh PLN maupun dukungan pendampingan dari Yamantab selama ini, hingga pusat konservasi tersebut berdiri.

"Ini tentu akan jadi penyemangat buat Desa dan masyarakat, khususnya kelompok konservasi. Semoga dukungan PLN tidak berakhir disini saja, tapi bisa berlanjut agar masyarakat di Desa kami semakin maju. Dan juga kepada Yamantab, agar terus mendampingi kami, karena kami lihat banyak kegiatan dari Yamantab yang sangat bermanfaat untuk kami tiru, khususnya menjaga lingkungan," kata Pinonta.

Peresmian tersebut pun diwarnai aksi potong pita di gapura unik yang berasal dari kayu-kayu terbuang di pantai. Menariknya lagi, bangku-bangku yang digunakan juga berasal dari potongan batang kayu yang selama ini terdampar di pantai dan tak termanfaatkan, serta bangku Ecobrik dari pemanfaatan limbah plastik yang selama ini menjadi kampanye Yamantab.

Terlihat hadir pada peresmian tersebut Ketua KKP2B Parningotan Pandiangan, perwakilan TNI AL, TNI AD, anggota KKP2B, Tim Pendamping program dan masyarakat Desa Rawa Makmur.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi