Meraup Rupiah dari Budidaya Jamur Tiram

Meraup Rupiah dari Budidaya Jamur Tiram
Dede Sudarti (54) membudidayakan jamur di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Karo (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Jamur tiram dibudidayakan di Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Per hari, pendapatan Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu.

Hal itu diungkapkan Dede Sudarti (54), Minggu (26/12). Budidaya jamur dilakukannya sudah 2 tahun belakangan sebagai tambahan penghasilan.

“Kita punya enam rak berisi kurang lebih 1.000 bonggol di lahan seluas 3x5 meter. Saat panen, Alhamdulillah bisa menjual dan konsumsi sendiri, paling sedikit panen 3 kilogram, kalau banyak 10 kilogram,” ucapnya.

Diungkapkannya, bonggol sarana tumbuh jamur dibeli dari pembudidaya di Medan. Per bonggol Rp 3 ribu. Dede menyebut, dirinya hanya buat rak tempat bonggol saja, dan usia kurang lebih 1 bulan setengah sudah bisa memanen jamur.

Menurutnya, budidaya jamur mudah, mulai merawat hingga memanen. “Kalau di sini karena dingin, disiram sekali sehari, pemupukan gunakan pupuk cair organik jika ada serangan ulat, atau kutu,” ucapnya.

“Penjualan awal diecer, dititip ke toko, dan sekarang sudah lebih mudah karena ada yang datang langsung,” sambungnya.

Seorang konsumen bernama Eggi (50) menyampaikan, jamur tiram rasanya enak dan kenyal. Per plastik dibelinya di toko Rp 5.000 dengan berat 2 ons lebih.

“Jika beli ke tempat budidayanya langsung Rp 35.000 per kilogram,” tandasnya.

(DIK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi