Langkah Harley Davidson sejalan dengan beberapa produsen otomotif lainnya seperti General Motors dan Daimler Truck Jerman yang telah menghentikan penjualannya di Rusia.

Dengan adanya kejadian ini, saham dari raksasa pembuat sepeda motor itu turun sampai 3 persen.

Eropa adalah pasar terbesar kedua Harley Davison yang berbasis di Milwaukee untuk penjualan ritel sepeda motor setelah pasar Amerika Serikat.

"Dealer Harley-Davidson Rusia hanya sebagian kecil saja, di Rusia Harley-Davidson hanya memiliki 10 diler," kata Chris Hodson, analis senior dan mitra di Edgewater Research, dilansir dari Antara, Rabu (2/3).

Dari situs resminya, Harley Davison memiliki sekitar 369 dealer di Eropa yang menjadi pasar terbesar setelah pasar Amerika Serikat.

Motor-motor yang semula akan dikirimkan ke Rusia kemungkinan akan dialihkan ke negara lain yang memiliki permintaan yang banyak.

"Rusia bukanlah pasar yang signifikan. Setiap unit yang telah dialokasikan untuk Rusia dapat dialihkan ke tempat lain," jelas Hodson.

(EAL)