Enam Gubernur Absen Dalam Penyatuan Tanah dan Air di IKN Nusantara

Enam Gubernur Absen Dalam Penyatuan Tanah dan Air di IKN Nusantara
Presiden Joko Widodo dalam prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara (DDTC)

Analisadaily.com, Penajam - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengatakan enam gubernur tidak menghadiri secara langsung prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

"Semua alasan izin karena kesehatannya," kata Heru, dilansir dari Antara.

Presiden Joko Widodo sebelumnya dijadwalkan menerima tanah dan air secara langsung dari 34 gubernur di Indonesia untuk disatukan dalam sebuah bejana besar di titik nol kilometer IKN, Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun berdasarkan informasi dari pemandu acara dalam tayangan langsung yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, terdapat enam gubernur yang absen, yakni Gubernur Papua Lukas Enembe diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekda Papua Y. Derek Hagemu.

Kemudian Gubernur Banten Wahidin Halim diwakili Wakil Gubernur Andika Hazrumy. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman juga absen dan diwakili Wakil Gubernur Abdul Fatah.

Selanjutnya Gubernur Bali Wayan Koster diwakili oleh Wakil Gubernur Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Gubernur Gorontalo yang diwakili Wakil Gubernur Idris Rahim dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang diwakili Wakil Gubernur Edy Pratowo.

Dalam prosesi tersebut, seluruh tanah dan air yang diserahkan para gubernur dan perwakilan gubernur disatukan oleh Presiden dan disimpan di sebuah bejana besar.

Gubernur pertama yang menyerahkan tanah dan air dari daerahnya adalah Anies Baswedan, selaku Gubernur DKI Jakarta. Kemudian berturut-turut, sejumlah gubernur dari provinsi lainnya, hingga ditutup oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan penyatuan tanah dan air nusantara ini menandai cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara.

"Saya hadir di sini bersama-sama 34 gubernur dari 34 propinsi dari seluruh tanah air, bersama 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Kita tahu baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur telah kita satukan di tempat yang akan jadi lokasi Ibu Kota Nusantara," kata Presiden Jokowi.

Dia menekankan prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara merupakan bentuk kebinekaan dan persatuan yang kuat untuk membangun Ibu Kota Nusantara.

"Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta dan seluruh masyarakat dalam pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu apa yang kita cita-citakan ini segera terwujud," tukas Presiden Jokowi.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi