Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,55° LS ; 98,47° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 Km arah Selatan Pulau-Pulau Batu Barat, Nias Selatan, Sumut pada kedalaman 45 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng,” ucapnya.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik. Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pasaman dan Nias Selatan dengan skala intensitas II MMI.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” terang Bambang.

Rangkaian

Diterangkannya, gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi susulan dari gempa utama magnitudo 6,7 pada Senin, 14 Maret 2022. Hingga pukul 19.37 WIB hari ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 9 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar 6,0.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Imbauan

Masyarakat juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

“Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” imbaunya.

(RZD)