Berdasarkan info, setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung. Namun dalam perjalanan nyawa korban tidak tertolong lagi.

Kasi Humas Polres Taput Aiptu. W.Baringbing membenarkan terjadinya peristiwa korban disambar petir.

Dia mengatakan, berdasarkan informasi dihimpun dari petugas lapangan, sebelum kejadian korban bersama anaknya Tolhas Rumabutar baru pulang dari ladang karena datang hujan deras disertai petir.

"Setelah tiba di rumah, saksi Tolhas Rumabutar langsung masuk dalam rumah, sedangkan ibunya masih duduk dibelakang sambil memasak pakan ternak,"ujarnya kepada wartawan, Sabtu, (23/4).

Namun selang beberapa saat, tiba-tiba petir dasyat diduga menyambar belakang rumah korban. Setelah mendengar petir dasyat dari belakang, saksi Tolhas Rumabutar, langsung ke belakang untuk mengajak ibunya masuk ke dalam rumah.

"Namun setelah tiba di belakang rumah, saksi melihat ibunya itu ( korban) sudah terkapar dengan kondisi badan terbakar bersama satu ekor ternak,"katanya.

Melihat ibunya sudah terletak ditanah dengan kondisi terbakar, saksi pun bersorak-sorak minta tolong kepada tetangga.

Para tetangga pun berdatangan dan membawa korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat untuk pertolongan.

Namun karena pihak Puskesmas tidak mampu lagi menangani, korban selanjutnya di rujuk ke RSUD Tarutung. Dalam perjalanan menuju RSUD Tarutung korban dinyatakan meninggal dunia.

"Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan dirumah duka,"imbuhnya.

(CAN/CSP)