"Kami sudah rintis kegiatan bimbingan taman bacaan masyarakat, rumah belajar dan mengaji kebangsaan ini sejak lima tahun silam," kata Safii, Minggu (29/5).

Kata dia, di lokasi tersebut dibuat berbagai kegitan, belajar membaca, belajar menulis dan pembelajaran berhitung dasar matematika dasar praktek ibadah dan belajar iqro dan Al quran. Untuk malam hari muridnya 80 orang, sedangkan sore hari 30 orang. Para murid ini tidak dipungut biaya,hanya saja dibuat kotak infaq Rp 1000.

Ia mengaku para murid-murid yang ikut dominan dari desanya juga ada dari berbagai dusun yang ada di Percut.

"Kami bersama pemuda-pemudi Desa Percut akan terus memberikan bimbingan dan pembelajaran bagi anak-anak walau dengan keterbatasan," ucapnya.

Sebab tujuan mereka mendirikan taman bacaan dan bimbingan belajar ini supaya bisa membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Oleh sebab itu, mereka berharap kiranya dapat perhatian dari intansi terkait.

Sebab, selama aktivitas mereka dalam memberikan edukasi belum terperhatikan dari dinas terkait baik Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan Deliserdang.

Karenanya mereka bermohon pada pemerintah Deliserdang begitu juga Pemerintah Desa, agar kiranya kegiatan mereka dapat dilihat dan ditampung di Anggraan Dana Desa.

"Sebab kegiatan kami ini tidak lain demi mencerdaskan anak bangsa pada usia dini," tambahnya.

(KAH/CSP)