BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Provinsi Indonesia

BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Provinsi Indonesia
Ilustrasi - Sejumlah warga berada di kawasan pantai yang di selimuti mendung hitam di Desa Suak Indrapuri, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Analisadaily.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Sabtu (18/6).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, dilansir dari Antara, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang adalah di Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.

Kemudian Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Lalu Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan keberadaan Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat, menjadi bukti komitmen Pemerintah Indonesia dalam penanganan perubahan iklim.

"Persemaian Rumpin Bogor menjadi langkah kongkret Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi guna menekan laju perubahan iklim yang berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Apalagi Presiden Jokowi menargetkan Indonesia bisa memiliki sebanyak 30 pusat persemaian dalam tiga tahun ke depan," ujarnya.

Dwikorita menegaskan dampak perubahan iklim tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang sepele. Tidak hanya sebatas cuaca ekstrem, mencairnya salju di gunung, tapi juga menurunnya kualitas air atau meningkatnya wabah penyakit. Lebih dari itu, kata dia, perubahan iklim membawa kerugian ekonomi dan juga politik.

"Intensitas bencana alam akan semakin sering terjadi, sedangkan bencana alam itu sendiri erat kaitannya dengan kemiskinan. Tidak sedikit rumah tangga yang jatuh ke lingkaran kemiskinan akibat bencana alam. Jika kondisi ini terus dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin tujuan mencapai Indonesia bebas dari kemiskinan semakin jauh," ujarnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi