TK dan SD Al Washliyah Klambir 5, Kualitas Mendidik Bintang 5

TK dan SD Al Washliyah Klambir 5, Kualitas Mendidik Bintang 5
TK dan SD Al Washliyah Klambir 5, kualitas mendidik bintang 5 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan pertama yang diperoleh anak dalam menerima pendidikan formal. Ini menjadi penentu bagi anak dalam mengembangkan kemampuan dan keahlian dimilikinya.

Untuk itu sekolah IT Al Washliyah Klambir Lima yang terdiri dari TK dan SD selalu memberikan pendisikan terbaik. Didirikan pada 20 Januari 2018, terletak di Jl. Klambir Lima Kebun Gg. Harapan I No.8 Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang, anak didik di sekolah ini memiliki kemampuan khususnya tahfidz.

"Anak Usia Dini pada jenjang TK di sekolah ini sudah memiliki kemampuan tahfizh dan tahsin yang sangat baik. Unggulan sekolah ini Tahfizh, Tahsin, English," ujar Dinul Akbar Nasution selaku Founder Sekolah IT Al Washliyah Klambir Lima, Rabu (29/6).

Pada jenjang kelas 1 siswa dengan tenang menyelesaikan setengah juz sehingga pada kelas 2 & 3 siswa sudah menyelesaikan 1 juz pada juz 30 Alquran.

"Sementara pada kelas 4 SD sudah menyelesaikan 2 Juz pada juz 29 dan 30. Ekskul Robotik sudah dienyam oleh siswa berbakat robotik mulai kelas 3 SD," jelasnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Marcomm Manager di salah satu group mall terbesar di Indonesia dan pernah menjabat Multi Media Manager di City Media Group ini tidak menampik bahwa sekolah yang di-inisiasinya ini kekurangan sarana prasarana yang sangat serius seperti area olahraga anak, tempat ibadah terlebih ruang kelas untuk menerima siswa tiap tahunnya.

"Sekolah ini belum pernah mendapatkan bantuan khusus dari Pememerintah untuk pembangunan meski sejak dua tahun lalu telah mengirimkan proposal bantuan pengadaan ruang kelas ke Pemprov," ungkapnya.

"Kita tidak peduli dengan segudang kelemahan disektor fasilitas dan sarana, tetapi yang terpenting adalah kita memiliki segudang potensi pendidik dan peserta didikyang siap berkontribusi untuk bangsa dan negara,” tambahnya.

Lebih lajut Muhammad Riyadh, selaku Kepala SD Al Washliyah Klambir Lima mengaku bahwa biaya sekolah ini sangat murah yakni biaya SPP hanya dengan Rp 150 - 250 ribuan/ bulan biaya masuk di kisaran Rp 4 jutaan pada tahun pendidikan 2021-2022.

"Biaya masuk itu sudah termasuk biaya selama setahun belajar di sekolah ini dengan telah disediakannya buku pelajaran berkualitas platinum, english (Cambridge), dua kali study tour dalam setahun, ekskul, dan bebas biaya apapun lagi selain SPP bulanan," terangnya.

Terlihat dari padatnya kegiatan yang seru di akun instagram sekolahitalwashliyah dan facebooknya Sdit Al Washliyah.

“Wali murid di sekolah ini didorong untuk memiliki kesadaran tinggi menyekolahkan anak di tempat terbaik dan sangat penting bagi generasi bangsa, tidak memandang kita berada di pinggiran kota Medan sebab yang terpenting adalah bagaimana anak bangsa yang datang dari desa bisa memimpin negara di masa mendatang,” ucapnya lagi.

Riyadh sangat bersyukur dimana sekolah juga sangat terbantu dengan Dana BOS yang disalurkan Pemerintah, dimana 50% dari BOS itu untuk honor Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berjumlah 30an orang, sementara sisanya mampu mengakomodir kebutuhan operasional sekolah tiap tahunnya.

Sementara itu, Ketua PC Al Washliyah Klambir Lima yang juga mantan Kepala MAN 2 Medan, Irwansyah, mengaku bahhwa sekolah ini telah memberikan pendidikan terbaiknya. Jauh sebelum diberlakukannya asesmen (assessment) pada sistem pendidikan yang sedang anyar di Indonesia, sekolah ini sejak 4 tahun lalu dalam tiap penerimaan siswa terbiasa menerapkan assassemen.

"Tidak ada pilah pilih siswa pintar atau tidak, namun Team Pendidik pada sekolah ini mencatat berbagai kelebihan dan kekurangan siswa sebelum siswa memulai masa pembelajaran di sekolah untuk kemudian mampu menerapkan metode pembelajaran diferensiasi pada tiap siswa," ucap Irwansyah.

Setiap tahunnya calon wali murid harus antri sejak setahun sebelum kelas dibuka agar tidak kehabisan kuota. "Sekolah tidak mampu menerima banyak siswa dikarenakan hanya memiliki 2 kelas pada tiap levelnya," tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi