Sebagaimana pesan duka disampaikan Menkumham Yasonna kepada Staf Khusus Menkumham Bidang Isu-Isu Strategis, Bane Raja Manalu, saat berkomunikasi dengan Menkumham yang sedang berada di Amerika Serikat, beberapa hari ini.

“Sangat kehilangan seorang sahabat, seorang senior dalam politik. Walaupun secara umur Pak Laoly lebih tua. Namun dalam politik, Pak Tjahjo adalah seorang senior yang sudah makan asam garam politik. Dan beliau merasa kehilangan teman juga kerabat sekaligus senior dalam politik,” ucap Bane menirukan ucapan Menkumham Yasonna Laoly.

“Beliau mengenang Pak Tjahjo sebagai seorang sosok yang teguh dalam pendirian, punya prinsip. Dan ketika prinsip itu dipegang itu adalah sesuatu yang tidak boleh dilanggar. Dan Itu juga membuat semua kader PDI Perjuangan merasa kehilangan atas meninggalnya Pak Tjahjo,” tambahnya lagi.

Selain itu, kala Tjahjo Kumolo menjalankan perawatan atas sakitnya di rumah sakit. Yasonna Laoly datang menjenguk seraya mendoakan Tjahjo Kumolo. Supaya segera sembuh dari sakitnya.

“Di awal Pak Tjahjo dirawat di rumah sakit, Pak Laoly datang ke sana mengunjungi beliau dan mendoakan beliau agar sembuh. Namun hari ini kita tahu, bahwa Pak Tjahjo dipanggil oleh Tuhan. Mungkin itu jalan terbaik buat beliau,” ungkap Bane Raja Manalu menirukan ucapan Menkumham Yasonna Laoly.

“Pak Laoly mengatakan juga semoga keluarga yang ditinggalkan cepat pulih dari duka. Pak Laoly bisa merasakan duka ini. Dan duka ini membuat beliau teringat kembali akan kehilangan istri tercinta,” tambahnya lagi.

(RZD)