Pengabdian Masyarakat Prodi Budidaya Perkebunan ITSI

Jaga Ketahanan Pangan dengan Kebun Gizi

Jaga Ketahanan Pangan dengan Kebun Gizi
Tim pengabdian masyarakat Program Studi Budidaya Perkebunan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) bersama warga Afdeling I Kebun Tanjung Garbus, PTPN 2, Dusun Pondok Bali, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang. (Analisa/nur akmal)

Analisadaily.com, Medan- Dosen dan Mahasiswa Program Studi Budidaya Perkebunan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Afdeling I Kebun Tanjung Garbus, PTPN 2, Dusun Pondok Bali, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang.

Pengabdian masyarakat tersebut diketuai oleh Dosen Prodi Budidaya Perkebunan, Fadli Akbar Lubis S.P., M.P dan beranggotakan mahasiswa yakni Yogi Pradana, Ramadhani, Satria Apriliansyah, dan Yustika Raudya Tuzzahra.

“Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pemahaman dalam penggunaan lahan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman hortikultura. Memberikan inovasi dan edukasi terbaru terkait efisiensi kebun gizi dengan tanaman hortikultura. Supaya masyarakat menyadari bahwa efisiensi dari kebun gizi dengan tanaman hortikultura yang dapat dikonsumi sendiri atau bisa menjadikan ladang bisnis,” kata Fadli, Kamis (11/8).

Ia mengatakan, pendampingan terhadap masyarakat dalam mewujudkan kebun gizi sangat penting untuk dilakukan. Karena akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan masyarakat. Dengan adanya kebun gizi di rumah, kesehatan masyarakat dapat tetap stabil dengan gizi yang terpenuhi.

“Upaya ini diharapkan mampu mengotimalkan fungsi lahan pekarangan masyarakat tidak hanya sebagai penyedia kebutuhan pangan, namun sekaligus menjadi sarana edukasi untuk memahami manfaat serta kandungan gizi dari yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga,” tambahnya.

Pengabdian masyarakat ini, lanjutnya, dapat mempercepat serta menunjang usaha perbaikan gizi oleh masyarakat sendiri. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk membuat kebun gizi sendiri.

Kegiatan dilaksanakan dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang kebun gizi kepada masyarakat, dan dilanjutkan dengan mempraktikkan pembuatan kebun gizi bersama.

Prosesur pembuatan kebun gizi dimulai dari pembersihan areal dan pembutan pagar di areal kebun gizi, melakukan penyemaian benih sayuran, penyiraman semaian dan pemindahan ke lahan dilakukan setelah satu minggu. Pada saat tanaman berumur 1 minggu dan 3 minggu setelah tanam dilakukan pemupukan dan pada umur 4 atau 5 minggu dilakukan pemanenan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kami, dan kami akan mencoba membuat kebun gizi di sekitar rumah,” ujar Ria, salah seorang warga yang mengikuti penyuluhan.

(AMAL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi