LPPM ITB Kolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Marsipature Hutana Be (YPMHB) Kembangkan Kopi Sipirok

LPPM ITB Kolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Marsipature Hutana Be (YPMHB) Kembangkan Kopi Sipirok
Bangunan Pengering UV di Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kegiatan pengembangan penanganan pascapanen dan pengolahan kopi di Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan dan Cabai Merah di Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura, Desa Sampean Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada pelaksanaannya, tim PPM ITB didampingi dan difasilitasi oleh Yayasan Pendidikan Marsipature Hutana Be (YPMHB).

YPMHB merupakan lembaga swadaya masyarakat yang merasa bertanggungjawab dalam mensejahterakan masyarakat di Kecamatan Sipirok dan berkerjasama dengan LPPM ITB untuk menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat dalam pengembangan pertanian.

Pada periode tanggal 29 September hingga 2 Oktober 2022, Tim LPPM ITB melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan dan Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura, Desa Sampean Kecamatan Sipirok untuk ketiga kalinya dalam rangka monitoring dan evaluasi, serta penyerahan dua buah bangunan pengering Ultra Violet (UV) pada masing-masing kelompok Tani.

Pertemuan Tim LPPM ITB dan YPMHB dengan Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura (ist)
Kunjungan pertama dilakukan pada Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura 30 September lalu di Sekretariat Kelompok. Tim LPPM ITB yang hadir sebanyak empat orang dosen yang terdiri dari Dr. Rijanti Rahaju Maulani, Dr. Aos, Dr. Angga Dwiartama, dan Dr. M. Yusuf Abduh, dan satu orang asisten. Dari YPMHB diwakili oleh Ibu Yulita Siregar. Anggota kelompok tani yang hadir sebanyak 21 orang, dan juga dihadiri oleh Petugas Penyuluh Pertanian setempat dan tokoh masyarakat.

Pada pertemuan tersebut dilakukan diskusi terkait perkembangan kegiatan kelompok sebagai hasil pelatihan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya terkait dengan penanganan pascapanen dan pengolahan produk hortikultura khususnya cabai merah. Petani sudah dapat memasok produk sayuran segar dengan kualitas yang baik kepada sekolah yang dikelola oleh YPMHB. Selain itu petani juga sudah dapat membuat alternatif olahan sayuran yang memiliki nilai jual rendah agar lebih meningkat nilai tambahnya, contoh pengolahan cabai kering dan cabai bubuk, serta mengolah tomat menjadi dodol tomat. Produk-produk olahan tersebut sedang mulai dikembangkan ke arah komersial.

Selama periode kegiatan, dilakukan pembuatan bangunan pengering dengan bahan plastik Ultraviolet. Bangunan tersebut diperlukan untuk pengeringan berbagai olahan produk hortikultura seperti pengeringan cabai merah. Pada kesempatan kegiatan monev dilakukan serah terima bangunan pengering tersebut dari Tim LPPM ITB kepada Ketua Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura Bapak Mara Adil Hutasuhut, yang disaksikan oleh ibu Yulita Siregar dari YPMHB.

Bangunan Pengering UV di Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura, Kecamatan Sipirok Tapanuli Selatan (ist)
Pada hari berikutnya, tim LPPM didampingi perwakilan YPMHB melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan (1/10/2022). Jumlah anggota kelompok tani yang hadir sebanyak 20 orang. Pada kesempatan tersebut, YPMHB menghadirkan dua orang perwakilan perusahaan calon buyer untuk produk kopi (greenbean) yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan dengan label Sipirok Organic Coffee (SOC).

Para calon buyer tersebut memberikan penjelasan kepada para anggota kelompok tani terkait kualitas greenbean yang dapat diterima oleh pasar. Pada kegiatan kunjungan sebelumnya, Tim LPPM ITB sudah memberikan pelatihan tentang cara penanganan dan pengolahan kopi yang baik, mulai dari panen, pasca panen, sampai pengolahan greenbean, terutama sortasi buah kopi dan juga biji kopi (greenbean), sehingga petani sendiri dapat mengetahui kualitas/mutu dari produk kopi yang dihasilkannya sebelum dipasarkan.

Salah satu kunci keberhasilan produksi biji kopi yang berkualitas adalah proses pengeringan yang higienis. Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan selama ini masih menggunakan metode penjemuran, sehingga Tim LPPM ITB memberikan solusi dengan membuatkan bangunan pengering UV seperti di Kelompok Tani Mekarsari Hortikultura. Saat ini bangunan tersebut sudah jadi dan dapat digunakan sehingga pada kesempatan monev itu juga dilakukan proses penyerahan bangunan pengering secara resmi kepada Ketua Kelompok Tani Mekarsari Perkebunan Bapak Munjalin. Selain kegiatan monev, Tim LPPM ITB juga menjajagi kegiatan yang akan dilaksanakan di periode tahun berikutnya dengan tetap menggandeng YPMHB sebagai mitra kerja untuk lebih mengembangkan usaha tani komoditas hortikultura maupun kopi di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

(REL/JG)

Baca Juga

Rekomendasi