Banjir Masih Merendam 4 Kecamatan di Langkat

Banjir Masih Merendam 4 Kecamatan di Langkat
Banjir masih terjadi di Langkat (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Langkat - Banjir masih merendam pemukiman warga di Kabupaten Langkat, yakni Kecamatan Tanjungpura, Hinai, Sei Lepan dan Babalan.

"Berdasarkan data yang diperoleh hingga Minggu (6/11) malam, sekira pukul 21.30 WIB, banjir masih merendam empat kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Irwan Syahri, Minggu (6/11).

Dijelaskannya, di Desa Halaban Kecamatan Besitang, telah dilakukan kegiatan pembukaan dapur umum dan pendistribusian makanan bagi pelintas jalan Langkat-Aceh yang macet akibat banjir di Aceh Tamiang.

Kemudian di Kecamatan Tanjungpura, sebanyak 326 KK masih terdampak banjir di Desa Pantai Cermin, 214 KK di Desa Paya Perupuk, 112 di Desa Suka Maju, 63 KK di Desa Pekubuan, dan 123 KK di Kelurahan Pekan Tanjungpura.

"Total masyarakat Kecamatan Tanjungpura terdampak sebanyak 838 KK dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 50 cm. Bahkan beberapa warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga," jelas Syahri.

Selanjutnya di Kecamatan Hinai, di Desa Cempa rumah warga yang terdampak sebanyak 429 KK. Saat ini terdapat warga yang mengungsi yakni di Dusun VII Desa Cempa sebanyak 13 KK, 27 KK di Dusun Kebun Raja, 12 KK di Masjid Miftahul Huda, 13 KK di Gedung eks basecamp mess SDA Provsu.

Sedangkan total warga yang mengungsi di Desa Cempa sebanyak 65 KK, 63 KK di Desa Muka Paya dan 249 KK di Desa Batu Melenggang. Dengan ketinggian air bervariasi antara 50 hingga 100 cm dan masyarakat masih dapat beraktivitas terbatas.

Sementara di Kecamatan Sei Lepan, Kelurahan Harapan Jaya sebanyak 70 KK yang terdampak dengan ketinggia air 50 hingga 100 cm. Kemudian di Kecamatan Babalan di Desa Pelawi Selatan sebanyak 112 KK terdampak dan 55 KK di Desa Securai Utara. Dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingg 50 cm dan masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasa.

Hujan saat ini masih terjadi yang mengakibatkan debit air sungai meningkat, sehingga air masih masuk ke pemukiman warga. Sementara Kecamatan Tanjungpura disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga. Debit air Sungai Batang Serangan saat ini juga masih tinggi dan masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari terbatas.

Upaya yang dilakukan saat ini, sambung Irwan Syahri, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa. Lalu melaksanakan penyedotan air di Kecamatan Tanjungpura dan dibackup oleh BPBD Provinsi Sumut dan BPBD Kota Medan.

Kemudian, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan. Dan memonitor prakiraan cuaca serta peringatan dini dari website BMKG, menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa hingga melaksanakan posko siaga bencana di Kantor BPBD Langkat.

(HPG/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi