Stimulus Pemerintah & Strategi Internal Dorong BRI Finance Optimis Terus Tumbuh

Stimulus Pemerintah & Strategi Internal Dorong BRI Finance Optimis Terus Tumbuh
Direktur Operasional dan Keuangan BRI Finance Willy Halim Sugiardi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - BRI Finance optimistis menatap pasar pada sisa tahun ini, maupun pada 2023 dengan mematok target bertumbuh kendati perekonomian dibayangi ketidakpastian dan perlambatan. Optimisme itu tak terlepas dari stimulus pemerintah yang dinilai positif bagi bisnis pembiayaan dan strategi internal yang telah disiapkan manajemen perseroan.

Direktur Operasional dan Keuangan BRI Finance Willy Halim Sugiardi memaparkan pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp4,1 triliun hingga Oktober 2022. Jumlah tersebut bertumbuh 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Oleh karena itu, menurut Willy, BRI Finance optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan baru lebih dari Rp5 triliun hingga akhir 2022. Adapun tahun depan pihaknya sudah mematok target pertumbuhan pembiayaan baru sekitar 25%.

“Kami di BRI Finance tetap optimistis menyalurkan pembiayaan pada sisa tahun ini, maupun tahun depan walaupun ada terjadi perlambatan perekonomian. Mempertimbangkan pangsa pasar pembiayaan kendaraan yang masih sangat luas. Kami pun memiliki dukungan yang kuat dari induk kami BRI,” ujar Willy, Rabu (9/11).

Seperti diketahui, ke depan perekonomian global kembali dihadapkan pada potensi krisis dan resesi. Hal ini disebabkan inflasi yang sangat tinggi dan direspon oleh berbagai bank sentral di berbagai negara dengan cara meningkatkan suku bunga. Kemudian juga tantangan dari krisis di Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan adanya krisis pangan dan energi.

Dalam merespon hal tersebut, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini memperpanjang kebijakan uang muka atau down payment (DP) kredit kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis kendaraaan bermotor baru. Kebijakan tersebut awalnya akan berakhir pada penghujung tahun ini.

Namun BI memperpanjang insentif ini yang berlaku efektif pada 1 Januari 2023 sampai 31 Desember 2023, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif.

Dengan diperpanjangnya kebijakan tersebut, Willy mengatakan sebagai perusahaan pembiayaan BRI Finance menyambut positif. Pasalnya, kebijakan tersebut menjadi salah satu dasar pihaknya lebih optimistis menatap pasar di tengah ekonomi yang menantang.

“Kami melihat perpanjangan kebijakan ini merupakan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit dan membantu dari sisi konsumen. Dengan kebijakan ini diharapkan minat konsumen untuk membeli kendaraan bermotor dan mengajukan kredit akan tetap tinggi,” lanjutnya penuh optimisme.

Kebijakan serupa yang selama ini ditempuh BI guna menjaga daya beli setelah krisis ekonomi karena pandemi, menurut Willy cukup ampuh pula mendongkrak pasar. Oleh karena itu, menurutnya ketika kebijakan DP minimal 0% diperpanjang, akan menghasilkan dampak positif yang sama seperti sebelumnya. Sebab, kata dia, tantangan terbesar yang akan dihadapi ke depan adalah kenaikan suku bunga yang tentunya sangat berpengaruh di bisnis pembiayaan.

“Kebijakan tersebut sebenarnya bermaksud baik untuk membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan kendaraan. Terutama pada saat pandemi dan akhir tahun ini atau tahun depan yang akan ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Secara umum kebijakan tersebut bisa mendongkrak pasar,” katanya.

Kebijakan lain dari pemerintah yang membuat BRI Finance optimistis adalah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 terkait Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Di Instansi Pemerintah Pusat Maupun Daerah. Melalui kehadiran aturan tersebut, kata Willy, pihaknya melihat bahwa tahun depan akan terjadi pertumbuhan permintaan kendaraan listrik.

“Karena sudah ada Inpres terkait dengan penggunaaan kendaraan listrik oleh instansi pemerintah, BUMN, maupun yang terkait dengan pemerintahan. Kami juga melihat bahwa permintaan secara individual perorangan terhadap kendaraan listrik juga sudah mulai naik. Dan APM sudah siap terkait stok dan tahun ini jadi pembelajaran ketika kurang stok,” imbuhnya.

Optimisme BRI Finance untuk meraih pertumbuhan kinerja juga tidak terlepas dari sejumlah strategi yang diterapkan perseroan. Beberapa strategi tersebut di antaranya menyeimbangkan komposisi long term dan short term funding, fokus kepada pembiayaan konsumer, optimalisasi strategi branchless banking melalui sinergi ekosistem BRI Group, hingga akselerasi pembiayaan kendaraan listrik melalui program promo khusus bunga 0% bagi kredit dengan tenor jangka pendek.

“Dan yang paling penting bagi kami dari BRI Finance menjaga kualitas pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang menyeluruh,” pungkas Willy.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi