Tertopang Data Inflasi dan PMI Manufaktur, Inilah Saham-saham untuk Trading Pekan ini

Tertopang Data Inflasi dan PMI Manufaktur, Inilah Saham-saham untuk Trading Pekan ini
Ilustrasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0.4% dengan pelemahan terdalam di sektor teknologi sebesar -6,6% dan penguatan terbesar di sektor energi 2,6%.

Dihadapkan pada market seperti saat ini, pilihan saham-saham untuk trading pekan ini wajib hukumnya memperhatikan sektor-sektor yang benar-benar potensial cuan. Indo Premier Sekuritas pun merekomendasikan 4 sektor dengan 9 saham yang layak ditradingkan untuk pekan ini karena tertopang 3 sentiman.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra menjelaskan rilis FOMC Minutes (notula rapat The Fed) pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positf untuk market, dimana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya.

Seperti diketahui, dalam 4 pertemuan terakhir The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Sekarang ini diperkirakan akan lebih kecil bisa 50 bps.

"Notula rapat menunjukkan Bank Sentral AS sudah melihat adanya kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS. Jadi, pada rapat berikutnya kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan sebesar 75 bps lagi. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk Indonesia," katanya, Senin (28/11).

Sementara itu, untuk pekan ini ada 2 sentimen yang perlu dicermati, yakni rilis data inflasi November dan PMI Manufaktur.

Terkait inflasi, menurut konsensus inflasi November akan kembali turun ke 5,5% yoy atau lebih rendah dari bulan lalu 5,71%. Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi BI untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.

"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39% yoy. Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," ucapnya.

Untuk sentimen PMI Manufaktur, jelasnya, PMI Manufaktur memang sempat turun pada Oktober lalu, namun sejatinya masih ekspansif dalam 14 bulan terakhir.

"Menurut saya, bulan November bisa jadi positif karena kita sudah mau Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Biasanya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini dan ini menjadi sentimen positif bagi IHSG," sebutnya.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas ini pun lantas merekomendasikan 9 saham unggulan pada 4 sektor yang layak buy dan ditradingkan hingga 2 Desember 2022 mendatang, yakni IDX Finance: BBNI (Support 9.150, Resistance 9.500, BMRI (Support 10.025, Resistance 10.450) dan BBRI (Support 4.700, Resistance 4.870), IDX Industry: UNTR (Support 29.100, Resistance 31.225) CTRA (Support 980, Resistance 1.080) IDX Property: PWON (Support 464, Resistance 494 ), SMRA (Support 590, Resistance 655) dan IDX Energy: PGAS (Support 1.835, Resistance 1.905) ADRO (Support 3.640, Resistance 3.830).

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi