Banjir di Sekitar Pekan Bedagai Lambat Surut, Diduga Akibat Parit Tumpat

Banjir di Sekitar Pekan Bedagai Lambat Surut, Diduga Akibat Parit Tumpat
Banjir di Sekitar Pekan Bedagai Lambat Surut, Diduga Akibat Parit Tumpat (Analisadaily/Zainal Abidin)

Analisadaily.com, Tanjung Beringin - Banjir yang melanda puluhan desa di 8 kecamatan se-Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menyebabkan ribuan rumah warga terendam air, bahkan ribuan warga juga mengungsi.

Namun banjir yang melanda selama 10 hari tersebut, saat ini sebagia daerah sudah mulai surut, terutama di daerah dataran yang agak tinggi, sedangkan yang dataran rendah, baik rumah warga maupun beberapa titik ruas jalan masih terendam.

“Iya, banjir yang melanda 8 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, sejak Minggu (18/12) sudah mulai surut, kecuali di Desa Sukadamai, Kecamatan Sei Bamban yang debit airnya naik,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Frits Ueki Prapanca Damanik melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Marnangkok Gultom, Selasa (20/12).

Menurut M Gultom, selain Desa Sukadamai, Kecamatan Sei Bambam, ada 1 desa di Kecamatan Sipispis, 1 desa di Kecamatan Tebing Tinggi, dan 1 desa di Kecamatan Dolok Masihul yang mulai Senin (19/12) dilanda banjir akibat jebolnya tanggul di sekitar desa tersebut, sehingga ketinggian air mencapai 30-70 Cm.

Hasil pantauan, baik di Kecamatan Sei Rampah maupun Tanjung Beringin, debit air sudah mulai menyusut sekitar 30-50 Cm, namun ribuan rumah warga dan beberapa titik ruas jalan, rumah ibadah, perkantoran pemerintah, dan sekolah-sekolah masih terlihat terendam air.

Semenatar di Kecamatan Tanjung Beringin, khususnya di Desa Pekan Tanjung Beringin arus air kurang deras mengalir ke arah hilir atau laut, disebabkan selain air pasang besar sudah mulai naik, juga diduga akibat parit-parit dan gorong-gorong yang ada tumpat, sehingga air tidak lancar mengalir.

Dewanto, seorang warga Desa Pekan Tanjung Beringin mengakuai lambatnya surut debit air diduga akibat banyak gorong-gorong dan saluran air/parit tumpat. Seperti halnya di Pekan Bedagai sebagai Ibu Kota Kecamatan Tanjung Beringin persis di belakang kios Bumdes yang dibangun pada tahun 2018 lalu, yang berada di Jalan Pahlawan, Desa Pekan, Kecamatan Tanjung Beringin, parit saluran air rata dengan tanah,sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.

“Demikian juga saluran air atau parit yang ada di Dusun XV sepanjang saluran hingga perbatasan Desa Pematang Cermai juga terlihat banyak yang tumpat, mengakibatkan debit air rata-rata jauh di bawah permukaan genangan air pasang, dan lokasi pada titik dataran terkena banjir airnya tidak dapat mengalir,” kata Dewanto.

(BAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi