Parlindungan Purba Janji Surati Menteri PUPR Soal Tanggul Jebol

Parlindungan Purba Janji Surati Menteri PUPR Soal Tanggul Jebol
Parlindungan Purba saat melihat kondisi perbaikan sementara tanggul jebol yang dilakukan pihak SDA BMBK Deliserdang. (Analisadaily/Kali H Harahap)

Analisadaily.com, Tanjungmorawa - Tokoh Masyarakat Sumatera Utara Parlindungan Purba, akan menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk menyampaikan keluh kesah masyarakat 5 Desa di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang yang terdampak banjir karena tanggul sungai putih jebol.

"Saya pikir, saya akan menyampaikan surat dan mengupayakan langsung kepada Menteri PUPR. Jadi saya pikir saya tidak lagi melalui Balai Sungai karena responnya kurang positif ," kata Parlindungan Purba di lokasi tanggul sungai di Desa Punden Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa.Jumat (23/12).

Kata dia, sebelum melakukan peninjauan yang terlebih dahulu melakukan pertemuan di Aula Kantor Desa Punden Rejo untuk mendengar dan menerima keluh kesah masyarakat dari 5 desa, masing-masing Desa Punden Rejo, Tanjung Baru, Tanjung Mulia, Desa Pardamean dan Desa Monosari.

Ia yang mengaku kecewa tidak hadirnya pihak pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) padahal jauh hari ia telah mengundang karena dia berpikir permasalahan tanggul jebol tersebut segera diperbaiki. "Sebab ini masalahnya cukup serius maka alangkah baiknya untuk datang untuk melihat. Dan saya sampaikan semalam saya undang, bukan saya tidak undang, saya telvon juga. Tapi hendaknya saya ingatkan kepada pejabat publik supaya pedulilah dengan nasib rakyat," sebutnya.

"Jadi saya sangat menyesalkan sikap daripada Kepala Balai Besar Sungai Sumatera Utara Kementerian PUPR yang tidak merespon ajakan kita kesini untuk melihat kelapangan," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan seandainya pihak BWS datang ke lokasi, maka bisa langsung berdiskusi dengan masyarakat sehingga pihak BWS tau apa yang mau dibuat.

Anggota DPD RI Dapil Sumut periode 2004-2019 ini yang telah turun ke lokasi tanggul jebol itu, menyebutkan selain perbaikan tanggul normalisasi sungai juga sangat diperlukan karena kawasan tersebut daerah yang strategis. "Saya pikir sungai ini harus dinormalisasi karena ada 5 Desa yang langsung berdampak dimana daerah ini selain desa wisata juga merupakan desa industri maupun pertanian. Jadi harus secepatnya ditangani. Untuk itu saya akan menyampaikan permohonan masyarakat ini untuk memperbaiki beberapa tanggul sungai yang jebol dan mereka juga meminta perbaikan daripada sungai ini," katanya.

Dalam kesempatannya pun tak lupa menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Deliserdang yang memberi bantuan sementara untuk penanggulangan tanggul jebol tersebut.

"Terimakasih kepada Pemkab Deliserdang yang telah menurunkan alat berat, sehingga bisa ditanggulangi sementara," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Punden Rejo Misno menyampaikan harapan masyarakat agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR untuk memperbaiki tanggul jebol tersebut. Karena berdampak kepada masyarakat, banjir sampai kerumah, kemudian desa wisata pengunjung tidak bisa datang lagi serta berdampak pada areal pertanian yang gagal panen.

"Harapan kami, adanya kunjungan pak Parlindungan Purba agar bisa menyuarakan ke Kementerian PUPR supaya turut serta membantu pembangunan tanggul yang jebol agar permanen," jelasnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDA BMBK) Deliserdang, Janso Sipahutar melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) SDA BMBK Deliserdang Pendi Siregar mengakui, kewenangan untuk perbaikan tanggul yang jebol tersebut merupakan bahagian dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, namun begitu pihak SDA BMBK Deliserdang juga telah menangani sementara.

"Sejak pertama kita tau tanggul jebol, tim dari Pemkab Deliserdang langsung menangani tanggul yang jebol. Jadi kita telah menangani sementara karena sungai inikan kewenangan BWS," pungkasnya

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi