Bincang-bincang Budaya 2022, Bupati: Deliserdang Gudang Seniman dan Budayawan

Bincang-bincang Budaya 2022, Bupati: Deliserdang Gudang Seniman dan Budayawan
Bincang-bincang Budaya 2022. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan menyebut, daerah yang dimpimpinnya merupakan gudang pelaku seni dan budayawan yang tidak hanya dikenal secara nasional, tapi juga berkiprah di kancah internasional.

“Siapa yg tak kenal dengan cerpenis, penyair, sastrawan dari daerah ini? Bahkan Tari Serampang 12 pernah dibanggakan Bung Karno kepada para tamu-tamu internasionalnya sejak awal kemerdekaan RI,” kata bupati pada acara “Bincang-bincang Budaya Deliserdang” di Amphi Theater Kawasan Seni dan Budaya, Lubukpakam, Jumat (16/12).

Secara geografi, Deliserdang menjadi pintu masuk ke Ibu Kota Sumatera Utara. Keberadaan Bandara Kualanamu juga mengingatkan pada sejarah panjang kabupaten itu. “Keistimewaan Deliserdang ini karena punya sejarah panjang sejak Kerjaaan Arau hingga Kesultanan Deli,” imbuhnya.

Menurutnya, Kualanamu menjadi tempat Sultan Serdang mempertahankan wilayah dari invasi Belanda. “Dulu ada pelabuhan Rantau Panjang, tempat masuknya kapal-kapal dagang asing ke Sungai Serdang yang kini masuk dalam wilayah Kecamatan Pantailabu. Keistimewaaan ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya,” papar Ashari Tambunan.

Bahkan, katanya, sejarah panjang tembakau deli yang laku keras di Bremen, Jerman, asalnya dari Deliserdang. "Bukan saya yang bilang kalau tembakau kita ini paling nikmat, tapi informasi yang saya dapat, bahkan Fidel Castro juga menyebut tembakau deli rasanya paling nikmat di dunia, " kata bupati.

“Kalau dulu wilayah ini begitu kayanya, sekarang muncul pertanyaan bagaimana Deliserdang 50 sampai 100 tahun ke depan? Jika kebudayaan, falsafah hidup, dan kekayaan kita ini hilang, apa yang bisa kita banggakan lagi? " Katanya dalam nada tanya.

Letak geografi Deliserdang dengan sejumlah keistimewaannya, kerapdibanggakan bupati pada pertemuan tingkat nasional. Kekayaan sumber daya alam (SDA) dan keberagaman masyarakat yang tinggal di tanah kerjaan ini, menurutnya menjadi potensi besar bagi kemajuan daerah itu.

Demi kesejahteraan masyarakat, partisipasi pelaku seni dan budayawan menjadi sangat urgen. “Niat untuk bertemu para budayawan menggelar bincang-bincang ini sudah lama jadi kerinduan saya. Tapi karena pandemi, mau tak mau kita harus menjaga jarak dan lebih biak berada di rumah,” katanya.

Dengan sedikit rasa penyesalan, bupati mengataka jika niat berkumpul itubaru bisa terwujud sekarang. Di saat masa kepemimpinannya hanya tersisa setahun lebih. "Kami merasa kepedulian terhadap budaya daerah ini sudah terlambat. Tapi masih lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," imbuhnya.

Melestarikan kebudayaan tidak lain hanya untuk menjaga nilai-nilai luhur peninggalan orangtua. Bupati yakin, ragam etnis di daerah inilah yang membuat Deliserdang bisa meraih segudang prestasi hingga saat kini.

Sebelumnya, Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Budporapar) Deliserdang, Khoirum Rijal dalam laporannya mengatakan, kekayaan alam Deliserdang dengan keanekaragaman hayati laut dan darat menjadikan daerah ini berpotensi sebagai kabupaten yang maju dan berkembang.

Kekayaan SDA ini disempurnakan pula dengan ragam budaya masyarakatnya yang plural. “Dan hari ini,kita hadirkan para narasumber yang berkompeten di skala budayanya masing-masing. Ada dari etnis Jawa, Karo, Simalungun, Melayu, dan lainnya.”

Bincang-bincang budaya yang dipandu Retno Kampung itu, Bupati Ashari Tambunan langsung sebagai pembicara. Juga menghadirkan narasumber budayawan Jawa Nasib Soclihin, budayawan Melayu T Mira Sinar, budayawan Karo Jenda Bangun, dan lainnya.

Acara yang berlangsung penuh keakraban itu, menurut Kabid Kebudayaan Disbudporapar Afri Deliansyah Nasution mengatakan, kegiatan itu merupakan rangkaian dari Deliserdang Culture Night (DCN) yang diselenggarakan pada Sabtu (17/12).

Selain akan dilaksanakan pelantikan Mahjelis Kebudayaan Deliserdang, DCN juga akan dimeriahkan dengan festival tari etnik Deliserdang, pergelaran wayang kulit semalam suntuk, pertunjukkan gambyong bazaar jajanan tradisional, hingga peluncuran kalender Deliserdang event 2023.

(RIO/BR)

Baca Juga

Rekomendasi