KNPI Sumut: Meritokrasi yang Digagas Gubsu Luar Biasa

KNPI Sumut: Meritokrasi yang Digagas Gubsu Luar Biasa
Wakil Sekretaris DPD KNPI Sumut, Borbor Dalimunthe (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pelantikan eselon di Pemprov Sumut tidak sedikit mendapat nada miring dari publik. Namun di balik itu, ada fondasi sistem meritokrasi yang sedang dibangun Gubsu Edy Rahmayadi.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris DPD KNPI Sumut, Borbor Dalimunthe, Kamis (2/3) di Medan. Menurutnya, masyarakat harus melihat satu hal penting di balik peristiwa ASN yang sudah meninggal dan pensiun yang dilantik dalam pelantikan 911 eselon III dan IV pada Selasa 21 Februari 2023 lalu.

Yakni meritokrasi yang sedang dibangun Gubsu dalam upaya menata birokrasi yang baik dan tepat di Pemprovsu.

"Dalam hal pelantikan kemarin, Gubsu sedang membangun sistem birokrasi yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial. Kita mengenalnya dengan sistem meritokrasi," kata Borbor.

Kata Borbor lagi, sistem meritokrasi dan restorasi yang dibangun dan digagas Gubsu Edy Rahmayadi itu sudah tepat dan luar biasa, apalagi dilakukan di zaman ini.

Sebab, sambung Borbor, biasanya kebanyakan penguasa itu berperilaku primitif. Setiap orang yang hendak promosi jabatan biasanya menghadap dan melobi penguasa.

"Yang dilakukan Gubsu ini, orang mati dan pensiun pun bisa promosi. Artinya bisa dapat jabatan tanpa lobi dan menghadap penguasa," ujar Borbor.

Jadi, jika kita sebut pelantikan ASN meninggal dan pensiun itu sebuah kealpaan, maka ada nilai-nilai positif di balik peristiwa tersebut. Yakni kejujuran, transparansi serta keadilan bagi seluruh jajaran Pemprovsu.

"Pengangkatan orang mati dan pensiun itu membuktikan tidak adanya lobi dan tanda terimakasih setelah dilantik. Sekaligus menepis stigma buruk birokrasi selama ini yang selalu mengedepankan lobi dan buah tangan dalam mutasi dan keputusan lainnya," ujar Borbor.

Jadi, kata Borbor, persoalan anggapan kekhilafan pelantikan ASN meninggal dan pensiun sesungguhnya terlalu kecil dibanding restorasi birokrasi.

"Nilai-nilai restorasi ini sebagai hasil dari proses tranparansi, kejujuran serta keadilan yang dilakukan Baperjakat di bawah komando Sekdaprovsu dan BKD Provsu," kata Borbor.

Di sisi lain, Borbor meminta oknum tidak mempolitisir pelantikan eselon tersebut.

"Kami minta jangan ada pihak mempolitisasi peristiwa ini untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Soal kekhilafan administrasi, tentu jadi bahan evaluasi," tukas Borbor.

Sebagaimana diketahui, pada Selasa 21 Februari 2023 Gubsu melantik 911 eselon III dan IV di jajaran Pemorovsu. Dari jumlah itu, ada ASN yang sudah meninggal dan pensiun ikut dilantik.

Pejabat yang disebut sudah meninggal yaitu Edison Hutasoit yang mengisi posisi kepala seksi di salah satu UPT di Dinas PUPR Sumut.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi