Ellya mengatakan, persiapan untuk menjadi finalis grand duta pelajar tingkat Sumut tidak lah mudah. Dimana Ellya melakukan persiapan yang cukup matang dari mulai penyeleksian dari sekolah hingga sampai karantina. "Saingan cukup banyak hampir 230 orang peserta yang ikut diseleksi, dan sampai karantina menjadi kurang lebih 130 peserta dan Alhamdulillah sama berhasil menjadi finalis duta pelajar Top 15 Sumut," kata Ellya Syahputri Lubis di SMAN 1 Kisaran, Senin (13/3).

Dalam karantina di Universitas Sumatera Utara (USU) dia cukup mendapatkan pengalaman yang luar biasa baik. Dan selama bulan Februari 2023 di karantina dirinya banyak melakukan kegiatan yang menjadikan dirinya menjadi kepribadian yang lebih baik.

"Dalam karantina itu ada kegiatan yang kami lakukan seperti champaign yang mana menjadi pelajar bukanlah ajang untuk menunjukkan siapa yang paling hebat tetapi, menunjukkan siapa yang paling beradab. Karena, orang yang beradab sudah pasti berilmu, orang yang berilmu belum tentu beradab. We are Gen Z! We go up and never give up!," kata Ellya yang masih duduk dibangku kelas XI jurus Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Dalam grand fina di aula kantor Gubernur Sumatera Utara, Ellya menyampaikan pidatonya Publik Speaking berbahasa Inggris dengan judul lThe Spirit of Building Moral and Attitude in This Millenial Era. "Artinya kesimpulan dari pidato yang saya sampaikan itu adalah moral dan Atitude, seseorang tidak dapat dilihat dari kecantikan dan ketampanannya," ujarnya.

Setelah terpilih menjadi Duta Pelajar tingkat Sumut dirinya akan memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang ada di SMAN 1 Kisaran. "Saya akan memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang ada di SMAN 1 Kisaran agar bisa menjadi leadership untuk kemajuan pada dirinya sendiri," katanya.

Kapala Sekolah SMAN 1 Kisaran, Ramlan mengaku bangga akan prestasi yang diraih anak didiknya itu. Prestasi tersebut merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka Diferensiasi. Diferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik mempelajari materi pelajaran berdasarkan kemampuannya, apa yang mereka sukai dan bagaimana cara belajarnya.

Kemampuan Ellya Syahputri Lubis, merupakan potensi yang selama ini dicari. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19, membuat proses belajar mengajar berubah dari tatap muka menjadi daring. Peralihan dimaksud mempengaruhi sikap, karakter termasuk cara belajar seseorang. "Tapi ternyata peralihan itu tidak menjadi penghalang bagi Ellya Syahputri Lubis untuk mengembangkan potensi dirinya," ujarnya.

Ramlan berharap prestasi Ellya dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya. Sebagai kasek, dia sangat mendukung Ellya berbagi kemampuan dengan pelajar lainnya, sehingga bisa mewarnai prestasi di SMAN 1 Kisaran.

Ramlan menambahkan, prestasi anak didiknya itu tidak terlepas dari dukungan para pihak. Pihak tersebut yakni Pemkab Asahan yang memberikan fasilitas penginapan dan dukungan dari Kacabdis Pendidikan Kisaran. "Ellya Syahputri Lubis merupakan aset , dan kita sangat bangga akan prestasinya," katanya

(ARI/CSP)