Rumah warga yang dekat lokasi pembangunan jalan tol, sudah sejak lama bangunan rumah mengalami kerusakan, seperti retak. Selain itu, warga juga sangat terganggu dan mengeluh dampak dari pekerjaan pembangunan jalan tol yang bekerja tidak mengenal waktu.

"Hampir setiap hari, bahkan malam hari mereka terus bekerja. Mereka bekerja tidak hentinya, kecuali makan siang dan malam. Pusing juga kami kendaraan terus melintas setiap waktu, semuanya bermuatan tanah, pasir dan material lainnya," kata warga bernama Paino, Sabtu (8/4).

Menyikapi keluhan warga, pihak Polsek Dolok Merawan melalui Wakapolsek, Ipda TP Damanik bersama personel lainnya melakukan musyawarah di kediaman warga setempat.

Musyawarah dihadiri Kepala Desa Pabatu I, Wahyu Amri Purba, Kepala Desa Marjanji, Jasmadi, perwakilan pembangunan jalan tol, Nurman, Kepala Dusun, perwakilan warga Dusun III, Desa Pabatu I, dan warga Dusun XIII, Desa Marjanji.

Dalam musyawarah itu disepakati, pihak pembangunan jalan tol meminta maaf akibat aktivitas pekerjaan di lapangan, sehingga menyebabkan warga terganggu dan akan membatasi aktivitas pekerjaan hingga pukul 23.00 WIB.

Pihak jalan tol akan memberikan kompensasi kepada warga yang terkena dampak dan rumah-rumah warga yang rusak (retak) akibat aktivitas pembangunan jalan tol, dan akan diperbaiki (diberikan biaya perbaikan).

(CHA/RZD)