Kemenpora Rumah untuk Semua Pejuang Olahraga Indonesia

Kemenpora Rumah untuk Semua Pejuang Olahraga Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo (kedua kiri), Ketum PSSI Erick Thohir (keempat kiri), Ketum KOI Raja Sapta Oktohari (kiri) berfoto bersama dengan pesepak bola Timnas Indonesia U-22, ofisial dan pengurus PSSI saat mengikuti arak-arakan di kawasan Bundaran HI, Jakar (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Analisadaily.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merupakan rumah untuk semua para pejuang olahraga Indonesia, kirab juara Kontingen SEA Games 2023 Kamboja, Jumat (19/5) adalah salah satu buktinya.

Penegasan itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, dilansir dari Antara, Sabtu (20/5).

Meski sempat ada kesan ketimpangan euforia yang lebih besar terhadap beberapa cabang olahraga, Menpora Dito Ariotedjo dalam keterangan resmi mengakui hal itu wajar dan tidak perlu diperluas masalahnya, karena justru sesungguhnya tujuan acara ini adalah untuk merayakan dan menghormati seluruh pahlawan olahraga Indonesia yang pulang, dengan merata dan menyeluruh.

"Ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada diskriminasi terhadap atlet, dan sebaliknya, kita mencoba untuk belajar membudayakan dan menunjukkan kebanggaan dan penghargaan yang besar bagi pejuang olahraga Indonesia, tanpa terkecuali atau pun diskriminasi," kata Dito.

"Melihat antusias masyarakat akan kemenangan Timnas U-22, awalnya memang PSSI berniat mengadakan pawai. Lalu Kemenpora menyambut baik dan menawarkan agar digabung, karena Kemenpora awalnya juga berinisiatif melakukan acara serupa yang dihadiri seluruh cabang olahraga. Rute disepakati untuk dimulai dari Kemenpora menuju Bundaran HI dan kembali ke Kemenpora. Bahwa ada beberapa cabang olahraga yang punya berinisiatif memisahkan diri, seperti PSSI yang lanjut ke GBK dan Perbasi yang lanjut ke Senayan Park, itu wajar saja," katanya menambahkan.

Terkait kendaraan, lanjut Dito itu murni masalah teknis, karena memang Jakarta hanya memiliki satu bus atap terbuka, dan memang sudah di booking oleh pihak PSSI, maka itu Kemenpora memberikan opsi fasilitas bus pawai dan didukung dari Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bandung dan Pemkot Bogor.

"Tetapi kami merasa itu tidak sama sekali mempengaruhi euforia masyarakat yang menyambut Kontingen SEA Games 2023 yang pulang. Kirab ini milik semua kontingen dan masyarakat yang antusias menyambut mereka!" kata Dito menegaskan.

Dito menambahkan bahwa cukup wajar ada kesemarakan yang lebih terhadap salah satu atau mungkin beberapa cabang olahraga dan ia menegaskan bahwa memang tidak ada sensus semua yang datang itu buat siapa, tetapi ia meyakini antusiasme itu untuk semua yang telah membawa pencapaian terbaik bagi Indonesia.

"Kita juara umum cabang olahraga ada tujuh, dan ada empat atau lima kita mencetak sejarah contohnya basket putri, sepak bola 32 tahun, hoki putra baru sekali seumur hidup dapat emas, kriket kita baru sekali, dan atletik di nomor 4x100 meter juga setelah 12 tahun baru dapat emas lagi. Jadi di SEA Games ini banyak sekali target-target yang sudah lama tidak terlampaui akhirnya bisa achieve, yang puncaknya adalah jumlah medali emas yang merupakan adalah perolehan emas terbanyak selama 20 tahun terakhir. Kami yakin semua yang hadir hari ini karena untuk merayakan mereka-mereka yang telah berjasa untuk olahraga Indonesia." tambah Dito

Intinya, lanjut dia, Kemenpora berperan sebagai rumah bagi semua cabang olahraga dan tidak pernah menganakemaskan cabang olahraga manapun. Niat baik kirab juara ini adalah untuk mewadahi antusiasme Indonesia mengungkapkan kebanggaannya terhadap semua atlet SEA Games 2023 sebagai pahlawan olahraga.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi