Lulusan Universitas Satya Terra Bhinneka Diharapkan Jadi Bagian Indonesia Emas 2045

Lulusan Universitas Satya Terra Bhinneka Diharapkan Jadi Bagian Indonesia Emas 2045
Lulusan Universitas Satya Terra Bhinneka Diharapkan Jadi Bagian Indonesia Emas 2045 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Penerapan Kampus Merdeka di Universitas Satya Terra Bhinneka mendapat apresiasi dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Suharti.

Dengan sistem pembelajaran tersebut, diharapkan dapat melahirkan lulusan yang dapat menghadapi era ketidakpastian di masa Indonesia Emas nantinya.

"Kampus ini luar biasa. Pada tahun pertama saja sudah bisa merekrut 1.500 mahasiswa. Lebih membanggakan lagi, dosen dibina selama delapan bulan dan semua harus siap, baik dari segi mengajar tetapi juga dapat menyampaikan program berkelanjutan," kata Suharti saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Baru (PKKMB) di Universitas ST Bhinneka, Jalan Sunggal, Gang Bakul, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (16/9).

Disebutkan Suharti, lulusan Universitas ST Bhinneka diharapkan bisa menjadi bagian yang mencapai Indonesia Emas 2045. Indonesia harus dibekali berbagai kekuatan, diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta berakhlak mulia.

"Jadilah manusia produktif yang bisa membantu lainnya. Hidup secara seimbang, dan nilailah apa yang kalian inginkan, apa yang kalian impikan dengan aksi kalian. Kalau ingin menjadi dokter, jalanlah ke arah sana dan sebagainya. Siapkan diri menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul," pesannya.

Rektor ST Bhinneka, Tracey Harjatanaya mengatakan, Universitas Satya Terra Bhinneka dibangun atas dasar keberagaman yang ada di Indonesia. Satya artinya itu setia, setia kepada kebenaran. Terra artinya bumi, mahasiswa dan seluruh stafnya harus bisa menjaga bumi, dan Bhinneka artinya keberagaman.

Universitas ST Bhinneka menerapkan prinsip-prinsip Kampus Merdeka Belajar. Para lulusan disiapkan bukan hanya siap bekerja, tetapi memiliki nilai-nilai kebangsaan tinggi.

"Kami bertekad membentuk lulusan yang inklusif, berwawasan global, inovatif dan jujur, berakhlak mulia, memiliki nilai-nilai kebangsaan yang tinggi, mampu merelisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Juga menerapkan nilai kebhinekaan untuk membangun keberlanjutan," ucapnya.

Dengan begitu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat bertahan untuk terus berjuang di tengah situasi yang tidak pasti.

"Mari sama-sama berjuang membangun Indonesia lebih baik, dan menjadi agen perubahan untuk mencapai tujuan yang sama masyarakat Indonesia adil, makmur dan harmonis. Tantangan itu selalu ada, mari kepakkan sayap dan terbang lebih tinggi lagi," ajak Tracey.

Banyak Dukungan

Lulusan Universitas Satya Terra Bhinneka Diharapkan Jadi Bagian Indonesia Emas 2045
Menurut Tracey, meski tahun pertama, universitas memiliki banyak dukungan dari berbagai pihak. Sedikitnya ada 35 mitra yang sudah membantu baik dari dalam ataupun luar negeri.

"Hari ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan 9 universitas di Indonesia, dan 2 instansi pemerintahan. Harapannya Universitas ST Bhinneka dapat terus menjalankan pembelajaran sesuai dengan visi awal yakni Merdeka Belajar," bebernya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar, dr Sofyan Tan mengatakan, yayasan ini didirikan untuk bisa menghimpun, sebagai tempat belajar beberapa golongan memberikan peluang tanpa memandang suku agama dan ras dengan tidak membedakan si kaya dan si miskin.

Yayasan memberikan peluang bagi siswa atau mahasiswa tidak mampu dengan progam anak asuh dengan melihat kondisi mereka secara langsung. Tentunya, agar mereka bisa bersekolah secara gratis atau berkarya di Sultan Iskandar Muda dan anak-anak yang kurang mampu agar bisa mengangkat harkat dan martabatnya.

"Sampai hari ini ada 6.299 yang mendapat program anak asuh dan murni atas pembiayaan yayasan ini. Jika dihitung dengan uang, sekitar Rp 27 miliar lebih," terangnya.

Kemudian, ada Sofyan Tan Scholarship dengan program Yayasa Cahaya Inspirasi Sofyan Tan. Di sini khusus bagi mereka yang ingin kuliah, tetapi pola dan tindakannya memiliki visi dan misi sama dengan dirinya.

"Sudah ada 30 penerima manfaat menghabiskan sekitar Rp 500 juta dan seleksi yang ketat, dan khusus dokter. Karena awalnya Sofyan Tan adalah dokter yang tidak buka praktek, tetapi bekerja mengobati kantong kering masyarakat dengan pendidikan. Yayasan memiliki target, hilang satu dokter Sofyan Tan harus ada ratusan dokter-dokter yang lahir," tuturnya.

Ciptakan Manusia Berkualitas

Lulusan Universitas Satya Terra Bhinneka Diharapkan Jadi Bagian Indonesia Emas 2045
Diungkapkan Sofyan Tan, melalui Universitas ST Bhinneka, yayasan ingin melepas anak-anak hingga perguruan tinggi, sehingga mereka akan mewarisi semangat yang lebih utuh dan lebih dewasa untuk berpikir dan berbuat.

"Saya ingin melahirkan anak-anak yang cerdas, berprestasi, tetapi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya tidak mau menghasilkan anak-anak pintar tapi tidak toleransi dan jiwa merusaknya bagi masyarakat yang begitu tinggi," tandasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi