Sekretaris Redaksi Harian Analisa Berpulang: GAS, Kami Sangat Kehilanganmu!

Sekretaris Redaksi Harian Analisa Berpulang: GAS, Kami Sangat Kehilanganmu!
Sekretaris Redaksi Harian Analisa Guntur Adi Sukma. (Analisadaily/Dokumentasi Pribadi)

Analisadaily.com, Medan - “Media massa cetak punya masa depan, kau percaya itu? Kelak Analisa memiliki jurnalis spesialisasi, tak lagi pos istilahnya, namun spesialisasi, bayangkan para jurnalis Analisa itu nantinya akan menjadi praktisi atas spesialisasi yang dimilikinya.”

“Dan aku membayangkan, dalam kurun waktu 5 tahun ke-depan, Analisa mampu mencetak SDM praktisi-praktisi tadi. Itu salah sartu mimpiku.”

Mimpi Guntur Adi Sukma mirip dengan idealisme yang diyakininya: tak pernah berubah. Bahkan ketika era digital memorak-morandakan kelangsungan media massa cetak, dia yakin inovasi bukanlah alat untuk berubah, tapi menjadi sebuah formula untuk beradaptasi.

“Menulis bukanlah pekerjaan ‘terpaksa’ namun sebuah kebiasaan dan menjadi kebutuhan setiap jurnalis apapun jabatannya di perusahaan media massa,” katanya lagi.

Itu sebab, meskipun menjabat sebagai Sekretaris Redaksi Harian Analisa, pria yang dikenal akrab dengan panggilan GAS ini tetap mengawal rubrik Tajuk Rencana dan rubrik Guit Deli di Harian Analisa.
Namun waktu tak berpihak padanya. Belum sempat mewujudkan mimpi-mimpinya itu, ayah 3 anak ini berpulang pada Rabu, 15 November 2023, pukul 19.00 WIB di kediamannya Jalan Sei Mencirim, Medan.

“Dada ayah tiba-tiba sesak, setelah dia bersih-bersih rumput di depan rumah. Ayah jadi sulit bicara, kami bawa ke rumah sakit untuk disuntik. Ayah juga sempat dipasangkan oksigen, dan ketika kembali ke rumah, tiba-tiba saat duduk terjatuh, dan ayah udah gak ada,” ungkap Alif, putra sulung GAS terbata.

Kabar duka ini tentu mengagetkan awak Harian Analisa Medan dan Analisadaily.com. Begitu tiba-tiba, tak seorangpun yang menyangka pria kelahiran Sei Rampah, 24 November 1974 ini pergi secepat itu. “Rencananya ayah akan dimakamkan pada Kamis, 16 November 2023, pukul 10.00 pagi,” ucap Alif lagi.

Tenda telah terpasang, satu per satu pelayat datang, memenuhi ruang teras juga ruang tamu. Para bilal juga melaksanakan perannya, memandikan sekaligus mengafankan jasad pria 49 tahun ini. Isak tangis samar terdengar, sang istri bersama ketiga anaknya duduk, tertunduk menahan air mata yang tumpah di samping jasadnya.
Satu persatu pelayat pun memberikan doa terakhir untuknya, para tetangga, rekan-rekan kerjanya, sanak famili juga koleganya bergantian melihatnya. Sementara itu keranda juga sedang dipersiapkan, GAS akan disalatkan di Masjid Nurul Amin yang jaraknya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Pemimpin Redaksi Harian Analisa Medan dan Analisadaily.com, Wardjamil pun tak henti menahan tangis, wajahnya tampak sendu merasa begitu kehilangan sosok GAS. “Saya sangat kehilangan beliau,” ucap Wardjamil yang didampingi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Analisa, Rizal Rudi Surya.

Wardjamil mengungkapkan, GAS merupakan seorang reporter daerah yang ditempatkan di Aceh Tamiang. Dia memulai kariernya di Harian Analisa sejak 1 Desember 1995. Atas keuletannya dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya, GAS akhirnya diangkat menjadi wartawan Harian Analisa untuk Kota Medan pada 1 Juni 2004.

Kepiawaian GAS dalam ilmu jurnalistik teruji lewat karya-karya jurnalistik yang ia hasilkan, dan tak sedikit karyanya yang membuahkan prestasi-prestasi tingkat regional hingga nasional, tak hanya membanggakan secara personal juga bagi Harian Analisa. Seiring itu, karier GAS pun melesat. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Sekretaris Redaksi Harian Analisa dan Wakil Pemimpin Redaksi Analisadaily.com.

“Sebagai redaktur, beliau telah teruji, karena setidaknya beliau diangkat menjadi redaktur sebanyak 4 kali, Redaktur Aceh, Redaktur Minggu, hingga Redaktur Halaman 1 dan Redaktur Nasional. Pada tahun 2017 saat HUT ke- 45 Harian Analisa, alm GAS terpilih sebagai Redaktur Rubrik Nasional Terbaik, bersama 4 redaktur rubrik lainnya, beliau mendapat hadiah uang dan piagam dari pimpinan Analisa pada acara khusus,” Sebut Wardjamil.

Beberapa prestasi nasional pernah diraih pria murah senyum ini. Misalnya, juara 1 lomba artikel ozon. Saat itu almarhum GAS mengangkat judul "Melindungi Ozon, Menutup Lubang Kematian" pada 2007. Kemudian pemenang III lomba peliputan media cetak bertema "Adu Kreasi 08 Aku Bangga Menjadi Petani" yang digelar Departemen Pertanian Republik Indonesia pada 2008.

Selanjutnya, pemenang II lomba tulis dalam program pengembangan leuser yakni "Leuser Award 2003. Harapan II lomba karya tulis pada Hari Akasara Internasional ke-44 tahun 2009 yang dilaksanakan Mentero Pendidikan Nasional. Piagam penghargaan ini ditandatangani langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di 2008, GAS mencatatkan namanya sebagai Harapan II lomba karya tulis Hari Aksara Internasional ke-43 Tahun 2008 dihelat Menteri Pendidikan Nasional.

Piagam ini juga ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu juara 1 lomba jurnalistik PAUD tingkat nasional tahun 2007.

Berbagai prestasi lain ditorehkan almarhum. Karena itu, GAS kerap diundang ke berbagai negara melakukan peliputan seperti ke Malaysia, Jepang, China dan lainnya.

Wardjamil tercekat, air matanya hampir saja tumpah. “Kami sangat kehilangan beliau,” ucapnya dengan suara yang bergetar.

Istri dan anak-anak GAS pun tak kuasa menahan air matanya, isak tangis mereka terdengar semakin kencang tatkala keranda yang membawa jasadnya diangkat menuju Masjid Nurul Amin. “Ayahh…,” ucap dua anak Perempuan GAS terisak.

Usai disalatkan, jasad GAS dibawa ke TPU Medan Krio untuk dimakamkan. Liang lahat telah siap menerima jasadnya, bunga-bunga dengan wangi semerbak juga dipersiapkan untuk ditabur. Gema bait-bait doa terdengar, bercampur dengan isak tangis keluarga yang ditinggalkan. Untuk terakhir kalinya Wardjamil bersama rekan kerja GAS juga kolega dan pelayat lainnya memberikan sapaan terakhir kepada papan nama yang terpacak di atas tanah makam itu. “Guntur Adi Sukma bin Soeratno. Lahir: 24-11-1974. Wafat: 15-11-2023.” Selamat jalan, selamat berpulang!

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi