Antonio Guterres Kecewa Sekolah-sekolah PBB Diserang Israel

Antonio Guterres Kecewa Sekolah-sekolah PBB Diserang Israel
Seorang anak laki-laki menangisi para korban konflik Palestina-Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza bagian selatan, Minggu (12/11/2023). Kantor media pemerintah di Gaza pada Minggu mengumumkan bahwa korban jiwa akibat serangan Israel mencapai 11.180 o (ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm/Rizek Abdeljawad/Xinhua)

Analisadaily.com, Istanbul - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa, Antonio Guterres, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas serangan Israel terhadap dua sekolah milik PBB di Gaza selama 24 jam. Badan dunia itu juga menegaskan bahwa fasilitas PBB tidak boleh diotak atik

"Saya sangat terkejut dua sekolah UNRWA diserang dalam waktu kurang dari 24 jam di Gaza. Puluhan orang sebagian besar wanita dan anak-anak tewas dan terluka saat mereka mencari perlindungan di tempat-tempat PBB," kata Guterres dilansir dari Anadolu.

"Ratusan ribu warga sipil Palestina mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas PBB di seluruh Gaza akibat kiang sengitnya pertempuran. Saya tekankan bahwa tempat-tempat kami tidak bisa diotak atik," dilansir dari Antara, Senin (20/11).

Dia mengatakan konflik itu menelan korban jiwa kalangan sipil dalam jumlah yang "mencengangkan" dan tidak dapat ditolelir, yang meliputi wanita dan anak-anak, sehingga "harus dihentikan."

Sekjen PBB itu mengulangi seruan gencatan senjata kemanusiaan segera dan memuji Qatar atas upaya mediasinya dalam membebaskan sandera yang ditahan Hamas setelah serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina itu di Israel bulan lalu.

Serangan udara Israel telah menewaskan banyak warga Palestina di sekolah Al Fakhoura di kamp pengungsian Jabalia, dan sekolah Tall az-Zaatar, juga di utara Gaza.

Sejumlah orang mencari perlindungan di kedua sekolah itu untuk menyelamatkan diri dari serangan tanpa henti Israel.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi