Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam lawatan dinas di RSUD Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sabtu (6/1/2024). (ANTARA/HO-Kemenkes)
Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, meminta pencegahan penyakit diabetes dioptimalkan di Puskesmas di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, menyusul tingginya angka diabetes di wilayah tersebut.
"Diabetes itu dicegahnya harus di Puskesmas. Jadi dicek darahnya, kalau sudah di atas 200 (mg/dL gula darahnya), dikasih obat, obatnya gratis," kata Budi dilansir dari Antara, Minggu (7/1).
Dalam lawatan dinasnya di RSUD Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sabtu (6/1), ia juga menyebut salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan layanan pemeriksaan gula darah menggunakan alat hematoanalyzer yang saat ini telah tersedia di puskesmas.
Tes ini, kata dia, sangat penting untuk memonitor kadar gula darah. Sehingga, apabila hasil tes kadar gula darah tinggi dapat menjadi indikasi seseorang terkena diabetes.
Ia menilai cara ini lebih efektif dan efisien dibandingkan penanganan di rumah sakit. Selain bisa mengatasi diabetes sejak dini dengan biaya yang relatif murah, langkah ini juga dapat mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit.
"Kalau ini jalan, tidak perlu dikirim ke sini (RSUD). Jadi, rumah sakit nggak penuh. Apa yang bisa ditangani di puskesmas, sebaiknya dilakukan di sana. Itu lebih murah," ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una mencatat jumlah penderita diabetes pada 2023 mencapai 9.775 orang dan hingga kini baru sekitar 4.248 orang yang ditangani. Artinya, banyak penderita diabetes yang belum tertangani dan dikhawatirkan kondisinya terus memburuk.
Direktur RSUD Ampana Niko mengatakan bahwa tingginya angka diabetes ditambah belum adanya pemeriksaan HbA1c di Kabupaten Tojo Una-Una telah menyebabkan pasien yang dirawat di RSUD Ampana sangat banyak, hingga mendominasi ruang rawat inap.
"Di sini, paling banyak yang dirawat diabetes. Kalau untuk rawat jalan, paling banyak masalah lambung," ungkapnya.
Karenanya, Niko menyambut baik langkah Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una dalam mengatasi penyakit degeneratif, khususnya diabetes. Melalui kolaborasi hebat ini, ia berharap fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Tojo Una-Una bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.
(CSP)