Seperti yang disampaikan Irsan warga Gang Santun Amaliun. Dia minta pada Pemerintah Kota (Pemko) agar memperbaiki lampu jalan yang sudah banyak tidak berfungi. "Jadi banyak gang-gang gelap sehingga dapat memancing remaja untuk melakukan tindakan kriminalitas," ucapnya.

Warga lainnya Riau Daulay yang tunggal di Jalan Amaliun, Gang Cemara mengadukan maraknya narkoba di wilayah tempat tinggalnya sehingga mengganggu ketenteraman. "Yang memakai narkoba itu rata-rata remaja. Tapi tidak ada penindakannya dari aparat keamanan. Sosialisasi bahaya narkoba kepada remaja ini harus dilakukan pemerintah secara terus menerus," pintanya.

Sementara Suparjo, warga Gang Tertib Amaliun, minta Pemko Medan untuk terus menggiatkan pasar murah untuk mengendalikan harga sembako yang masih mahal. "Kami orang susah pak, kalau harga sembako mahal hidup kami makin susah. Harusnya pemerintah melakukan pengendalian harga dan bantu kami yang susah ini," katanya.

Lain halnya Indriani warga Gang Johar menanyakan cara mendapatkan bantuan UMKM dan PKH. "Kami belum didata pak untuk dapat bantuan apapun. Padahal kami orang susah dan sangat memerlukan bantuan dari pemerintah," imbuhnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Afif Abdillah berjanji akan menyampaikannya ke Pemko Medan melalui laporan Reses melalui sidang Paripurna DPRD Medan. "Kita akan desak Pemko Medan untuk menanggapi keluhan ibu dan bapak ini. Karena memang untuk bantuan UMKM dan PKH itu merupakan program pemerintah yang diberikan pada masyarakat ekonomi rendah," jelas Ketua DPC Partai Nasdem Kota Medan ini.

Untuk pasar murah, dijelaskan Afif, selalu dilakukan Pemko Medan khususnya mendekati hari perayaan keagamaan Ramadhan dan Idulfitri serta Natal/Tahun Baru. "Kita memang perlu perubahan, agar bangsa ini lebih baik lagi sehingga seluruh kebijakan pemerintah nantinya akan membawa dampak yang baik pada seluruh masyarakat Indonesia," pungkas Afif.

(REL/BR)