Kolom abu vulkanik setinggi lima kilometer terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara, Rabu (15/5/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Analisadaily.com, Maluku Utara - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, dari sebelumnya siaga atau level III saat ini menyandang status awas atau level IV.
"Tingkat aktivitas Gunung Ibu dinaikkan dari siaga menjadi awas terhitung pada 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT," kata Kepala Badan Geologi Muhammad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/5).
Pada 1 sampai 16 Mei 2024, Badan Geologi mengungkapkan bahwa aktivitas erupsi menghasilkan awan abu vulkanik yang cenderung lebih tinggi dari biasanya.
Pada 11 Mei 2024 pukul 00.24 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.
Letusan itu juga menghasilkan lontaran batu pijar dan suara dentuman serta gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu. Pada 12 Mei 2024 pukul 00:58 WIT terjadi erupsi yang terekam dengan durasi 3 menit 20 detik. Namun, tinggi kolom erupsi saat itu tidak teramati.
Kemudian pada 13 Mei 2024 pukul 09.12 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Suara dentuman dan gemuruh kembali terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Lalu pada 14 Mei 2024 pukul 09:12 WIT terjadi erupsi yang terekam dengan durasi 3 menit 51 detik, dan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Kemudian, pada 15 Mei 2024 pukul 13.54 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat, dan suara gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Selanjutnya pula pada 16 Mei 2024 pukul 09.58 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut, dan suara gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
"Tingkat aktivitas Gunung Ibu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," kata Wafid.
(CSP)