Silaturahmi dihadiri Direktur Program Pascasarjana (PPs) UMA Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani, MS, Ketua Prodi Magister Agribisnis/Program Doktor Ilmu Pertanian UMA Prof Ir Zulkarnain Lubis, MS, PhD, Dekan Fakultas Pertanian UMA Dr Siswa Panjang Harnosa, SP, MSi, para dosen, dan ratusan mahasiswa serta alumni. Silaturahmi berlangsung penuh keakraban dan riang gembira.

Ketua Prodi Magister Agribisnis/Program Doktor Ilmu Pertanian UMA Prof Ir Zulkarnain Lubis, MS, PhD dalam sambutannya mengatakan, acara silaturahmi ini dirancang oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa, sedangkan dosen hanya sekadar memfasilitasi.

"Tujuannya untuk membangun kebersamaan di antara mahasiswa, menigkatkan rasa memiliki kepada UMA, sebagai wahana bertukar informasi dan pengalaman, baik yang terkait dengan akademis maupun tempat bekerja masing-masing. Jadi di acara ini bukan hanya cerita urusan kampus. Saya mau acaranya nonformal. Ayo cerita di sini yang rileks-rileks aja," kata Prof Zul Lubis, Minggu (2/6/2024).

Selain wahana refreshing bagi mahasiswa, kata Prof Zul, silaturahmi ini juga sekaligus feedback dari mahasiswa. Misalnya apa pandangan mahasiswa terhadap pelayanan kampus selama ini.

"Seperti yang selalu saya dengung-dengungkan, saya mengelola program doktor dan magister ini dengan hati. Saya tak mau mahasiswa lama tamat apalagi sampai tak tamat. Makanya saya kejar mereka. Makanya mereka bilang, lagi tidur pun kami dikejar-dikejar. Hasilnya saya lihat untuk program doktor bisa tamat 2,5 tahun, dan bagi program magister bisa tamat 1,5 tahun. Bagi mahasiswa yang tidak ada progres saya panggil dan saya ajak diskusi dan bicara dari hati ke hati. Kalau alasanya urusan pekerjaan, kita cari solusi bagaimana caranya mengatasinya," tutur alumni IPB Bogor dan UKM Malaysia ini.

Dalam kesempatan itu, Direktur Program Pascasarjana UMA Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani, MS mengapresiasi panitia yang sukses membuat acara secara spontanitas dan nonformal.

Prof Retna berharap dari acara silaturahmi ini akan menguatkan sinergitas antara mahasiswa, dosen dan alumni.

"Dengan terjalinnya rasa kekeluargaan akan meningkatkan kualitas program studi, dan semua mahasiswa bisa lulus tepat waktu," harap Retna.

Retna menegaskan, pihaknya selalu membuka diri dalam pelayanan, walaupun misalnya tugas-tugas atau informasi yang diberikan kepada dosen pukul 00.00 atau 01 dinihari. "Ini upaya kita agar mahasiswa dan dosen sama-sama puas," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Silaturahmi Hj Henny Pratiwi SP, MM, kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini semula dirancang sebagai acara halalbihalal, namun karena bulan Syawal telah berlalu, maka diubah jadi silaturahmi, karena substansinya sama. Yakni menjalin tali silaturahmi semua angkatan baik mahasiswa program magister agribisnis maupun program doktor ilmu pertanian.

"Di acara silaturahmi ini hadir 102 orang mahasiswa lintas angkatan dan dosen. Kami berharap acara silaturahmi ini awal dari rencana kita untuk membuat berbagai kegiatan lainnya. Kita akan bikin kegiatan untuk membangun UMA. Apalagi mahasiswa datang dari berbagai bidang pekerjaan yang diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan UMA ke depan," kata Henny serya menambahkan silaturahmi ini sendiri merupakan kelanjutan dari studi banding ke Perlis, Malaysia belum lama ini.

Henny mengungkapkan, mahasiswa khususnya pascasarjana merasakan nyaman menempuh pendidikan di UMA.

"Dosennya humoris, komunkatif dan selalu memotivasi kami untuk cepat tamat tepat waktu. Seperti Prof Zulkarnain Lubis dan Prof Retna Astuti, orangnya sangat humble. Selalu mengajak mahasiswa diskusi dan mencari solusi jika ada kendala. Ini yang mendorong kami setiap membuat kegiatan harus ada kelanjutannya," kata mahasiswa semester 2 Program Doktor Ilmu Pertanian ini.

Henny berharap, dengan keakraban mahasiswa, dosen dan alumni, akan berdampak pada program doktor meraih akreditasi Unggul.

Turut memberikan sambutan, Leo Frenky Sihaloho, mewakili mahasiswa prodi agribisnis, Dr Hamdani mewakili alumni program doktor, dan Darmadi Harahap mewakili mahasiswa program doktor ilmu pertanian.

(REL/BR)