Hal ini terlihat dari visi misi keduanya, yang memang ingin membenahi kampung halaman, sesuai dengan latar belakang, kemampuan dan pengalaman yang mereka miliki.

Antonius mengungkapkan, dalam kesempatan ini ia maju mencalonkan diri sebagai Bupati Karo, memiliki visi misi berupa perbaikan tata kelola dan menciptakan ekosistem ekonomi kreatif, serta memoderenisasi pertanian yang nantinya akan berkolaborasi dengan UMKM.

"Untuk menciptakan nilai tambah, petani akan kita kolaborasikan dengan pasar dan UMKM. Dulu kita taunya menjual semua hasil pertanian kita ke pasar hanya sebagai bahan baku, kedepannya kita harus mulai mampu mengolah untuk menciptakan added valuenya. Peran pelaku-pelaku kreatif akan terserap melalui promosi produk local yang dihasilkan, men-design kemasan produk, mendorong adanya pola berdagang yang kreatif, dan ekosistem UMKM baru versi anak muda dilahirkan. Semua itu akan kita dukung di dalam program kerja pemerintah," katanya, Minggu (8/9).

Dengan adanya pola-pola baru, hal ini diharapkan akan menciptakan harapan baru bagi anak muda yang ingin Bertani, dan diharapkan dapat mendorong lahirnya petani-petani muda di Tanah Karo.

"Anak muda yang ingin Bertani harus kita support penuh. Kesan gengsi untuk menjadi petani pelan-pelan akan pudar Ketika kita memberikan pemahaman yang benar mengenai betapa besarnya potensi Tanah Karo dalam dunia pertanian, memberikan edukasi yang jelas bagaimana memoderenisasi pertanian, hingga memberikan dukungan dari segi akses permodalan dan bimbingan untuk memperbesar skala pertanian yang hendak dikelola," terangnya.

Melalui program integrasi ekonomi kreatif, UMKM, dan pertanian, Antonius-Komando berharap dapat mensejahterakan Tanah Karo dan membantu masyarakat setempat mencapai kemandirian ekonomi. Program ini juga berpotensi menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Karo.

(JW/RZD)