Acara tersebut berlangsung meriah dengan dihadiri ribuan warga dan partai pendukung. Salah satu tokoh masyarakat bermarga Lumbantobing menjelaskan jika Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan mertua Bobby maju di Pilpres 2019 menang telak di Taput.

Dia berkeyakinan jika Bobby yang menjadi representatif Jokowi di Pilgub Sumut bakal menang telak juga di Taput. Bahkan Bobby diyakini bakal meraih 90 persen suara di Taput.

Lumbantobing menjelaskan, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Taput, mulai dari pertanian hingga lapangan kerja. Bobby diharapkan memberikan atensi untuk mengatasi masalah itu jika terpilih sebagai Gubernur Sumut nanti.

"Masalah pertanian, lapangan kerja, nggak banyak permintaan kami, tapi yang jelas kami untuk Pilkada yang akan datang kami akan buktikan mayoritas masyarakat Tapanuli Utara akan memilih Bobby Nasution nomor 1," jelas Lumbantobing, Minggu (6/10).

Bobby diminta tidak khawatir terkait fitnah yang menyerang dirinya. Lumbantobing menilai jika fitnah itu akan menambah semangat perjuangan mereka untuk memenangkan Pilgub Sumut.

"Semoga cita-cita tercapai seperti yang kami sampaikan tadi, jika banyak fitnah, tudingan sama Bapak itu akan menambah semangat perjuangan kita ke depan," bebernya.

Lumbantobing bersama ribuan warga menitipkan salam ke Bobby untuk Jokowi. Sosok Jokowi dinilai selama ini memberikan perhatian khusus terhadap Taput dan Danau Toba.

"Titip salam kami mayoritas masyarakat Tapanuli Utara untuk Bapak Presiden, Bapak Jokowi," ujarnya.

Menanggapi pernyataan warga, Bobby berjanji akan memberikan solusi terhadap permasalahan di Taput jika terpilih nanti. Bobby meminta agar pendukungnya tidak melakukan fitnah kepada calon lain.

"Saya yakin di sini banyak pendukung, simpatisan, disampaikan mertua saya dalam berpolitik ini santai saja, nggak usah fitnah-fitnah sana sini, nggak usah jelek-jelekan sana sini," ungkap Bobby Nasution.

Suami Kahiyang Ayu ini menuturkan agar para pendukungnya berpolitik dengan cara yang santai dan santun, tanpa menjelekkan calon lain. Sebab fitnah itu takutnya membuat kalah, bukan menang.

"Takutnya kalau kita ikutin cara-cara gitu, bukannya malah menang, malah kalah. Udah lah jelek-jelekan, udah fitnah-fitnah, berdosa, kalah pula, jadi bagus kita dalam berpolitik ini santai, santun, sampaikan yang perlu disampaikan, nggak usah jelek-jelekan," pungkasnya.

(REL/RZD)