Festival Handai Taulan ini akan selalu diadakan bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa Indonesia, 28 Oktober. Di tahun ini, Kegiatan dibuka dengan Peluncuran Bahan Ajar Pendukung BIPA Muatan Lokal “Merajut Keberagaman di Sumatera Utara”, Gelar Wicara dan dilanjutkan dengan babak final perlombaan berpuisi, berpantun, dan bernyanyi dalam bahasa Indonesia yang melibatkan seluruh warga negara asing se-Kota Medan.

Selain itu, Warga Negara Asing juga diberi kesempatan menjadi pengisi acara melalui penampilan seni budaya serta parade kebudayaan negara masing-masing. Jumlah peserta perlombaan dalam Festival Handai Taulan tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari 11 negara yakni Yaman, Thailand, Algeria, Sudan, Ethiopia, Uganda, Malaysia, Thailand, India, Kamboja, dan Filipina mengikuti perlombaan FHT 2024 ini.

Mereka adalah Mahasiswa dan siswa yang dari universitas-universitas dan sekolah Internasional sekota Medan, yakni UMSU, UNIMED, UNIVA, UMN Al Washliyah, Sampoerna Academic, Medan Independent School, dan Singapore Intercultural School.

Pada kesempatan ini, Ketua Lembaga BIPA UMSU Dr. Cut Novita Srikandi, M. Hum. menghaturkan ribuan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, terutama kepada Rektor, Prof. Dr. Agus Sani, M.AP, beserta Wakil Rektor serta jajaran, karena sejak awal berdirinya Lembaga BIPA UMSU, tepatnya dua tahun yang lalu, tidak hentinya memberikan dukungan yang tidak hanya materil tetapi juga moril dan semangat kepada setiap program Lembaga BIPA UMSU, termasuk kegiatan Festival Handai Taulan 2024 ini.

“Dukungan ini membuat Lembaga BIPA UMSU mampu berkiprah di kancah internasional, yakni dengan Keberhasilan Kreyya Dani, pemelajar BIPA UMSU asal Kamboja, mendapat juara dua lomba berpuisi dalam Festival Internasional Handai Indonesia 2024 yang diikuti oleh 70 negara,” sebutnya.

Festival Handai Taulan 2024 diharapkan membawa dampak positif pada hubungan diplomatik dan budaya antara Indonesia dengan negara-negara lain. Melalui bahasa Indonesia, Festival Handai Taulan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan dunia internasional. Bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga jembatan budaya yang memperkuat hubungan antarbangsa.

“Festival Handai Taulan menjadi sarana untuk memperkenalkan Indonesia lebih luas kepada dunia, memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya dan bahasa yang layak dipelajari dan dihargai,” pungkasnya.

(REL/RZD)