Analisadaily.com, Medan - Pembuat ChatGPT, OpenAI, telah menyelesaikan versi model AI penalaran barunya, o3 mini dan segera diluncurkan.
Keterangan itu dikatakan CEO Sam Altman melalui platform media sosial X seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (18/1/2025).
"Perusahaan yang didukung oleh Microsoft (MSFT.O), perusahaan yang membuka tab baru ini telah mempertimbangkan umpan balik dari pengguna dan, sebagai konsekuensinya, berencana untuk merilis antarmuka pemrograman aplikasi (API) dan ChatGPT secara bersamaan," tulis Altman.
Pada Desember lalu, OpenAI mengatakan sedang menguji model AI penalaran, o3 dan o3 mini, yang mengindikasikan persaingan yang semakin ketat dengan saingannya seperti Alphabet (GOOGL.O), membuka tab baru Google untuk membuat model yang lebih cerdas yang mampu mengatasi masalah yang kompleks.
Perusahaan rintisan AI ini telah merencanakan untuk meluncurkan o3 mini pada akhir Januari, dan o3 penuh setelahnya, karena model bahasa besar yang lebih kuat dapat mengungguli model yang sudah ada dan menarik investasi dan pengguna baru.
Pada bulan September 2024, pelopor GenAI merilis model AI o1 yang dirancang untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam memproses kueri untuk memecahkan masalah yang lebih sulit.
Model o1 mampu menalar tugas-tugas yang kompleks dan dapat memecahkan masalah yang lebih menantang daripada model sebelumnya dalam sains, pengkodean, dan matematika, kata perusahaan dalam sebuah posting blog
Model o3 dan o3 mini yang baru akan lebih kuat daripada model o1 yang diluncurkan sebelumnya, kata perusahaan sebelumnya.
Awal pekan ini, OpenAI mengatakan bahwa mereka memperkenalkan fitur beta yang disebut Tasks ke ChatGPT, menandakan perampokannya ke ruang asisten virtual, bersaing dengan Apple (AAPL.O), membuka tab baru Siri dan Amazon (AMZN.O), membuka tab baru Alexa.
Perilisan ChatGPT pada akhir 2022 memicu hiruk pikuk investasi di perusahaan-perusahaan AI, dengan popularitasnya yang semakin meningkat dan peluncuran produk baru yang membantu OpenAI menutup putaran pendanaan senilai $6,6 miliar pada Oktober.
(WITA)