![FAO Dorong Konsumsi Kacang-kacangan untuk Kesehatan dan Keberlanjutan](https://analisadaily.com/imagesfile/202502/20250210-195032_fao-dorong-konsumsi-kacangkacangan-untuk-kesehatan-dan-keberlanjutan.jpeg)
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memperingati Hari Kacang-kacangan Sedunia (World Pulses Day) pada 10 Februari. (ANTARA/HO-FAO Indonesia)
Analisadaily.com, Jakarta - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) berharap kacang-kacangan menjadi lebih populer dalam pertanian dan untuk dikonsumsi karena manfaatnya bagi kesehatan dan lingkungan serta harganya yang terjangkau.
Kacang-kacangan kaya akan serat larut air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak. Konsumsi kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mengendalikan gula darah, serta mengurangi risiko penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. Salah satu kacang-kacangan lokal yang bergizi tinggi tetapi kurang populer adalah kacang tolo (Vigna unguiculata), yang biasa ditemukan dalam hidangan seperti krecek atau urap. Selain itu, ada pula lamtoro (Leucaena leucocephala) serta kacang komak atau kacang koro (Lablab purpureus), yang sering dijadikan kudapan atau diolah menjadi berbagai jenis menu hidangan nusantara. Berbagai inovasi juga sedang diupayakan untuk memproduksi tempe dan tahu dari varietas kacang-kacangan lokal sebagai alternatif kedelai. “Kekayaan ragam kacang-kacangan di Indonesia sering kali terlupakan, terutama di wilayah perkotaan. Namun, di pedesaan, kacang-kacangan menjadi sumber protein sekaligus sumber pendapatan bagi banyak petani keluarga,” ujar Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal. Aryal menekankan peran penting petani keluarga dalam menjaga keanekaragaman hayati untuk pangan dan pertanian. Ia juga menambahkan bahwa upaya mendukung pertanian keluarga untuk berkembang selalu menjadi semangat dari program kemitraan antara FAO dan Kementerian Pertanian. Aryal pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakan keberagaman kacang-kacangan di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kacang-Kacangan Sedunia yang jatuh pada 10 Februari. “Hari ini dan setiap hari, mari kita konsumsi lebih banyak kacang-kacangan lokal yang dapat ditemui di sekitar kita,” kata Aryal. FAO memperkirakan bahwa konsumsi kacang-kacangan global per orang rata-rata akan meningkat dari tujuh kilogram per tahun pada 2022 menjadi 8,6 kilogram per tahun pada 2032. Diketahui Indonesia adalah salah satu negara penghasil kacang-kacangan terbesar di Asia. Pada 2018-2019, Indonesia menyumbang hampir 8,5 persen dari produksi kacang-kacangan global. Sebagai tanaman yang kecil tetapi berdampak besar, kacang-kacangan tidak hanya menyediakan nutrisi penting, tetapi juga sumber gizi utama, sekaligus mendukung pola makan sehat serta sistem pertanian yang tangguh. Untuk mengakui peran pentingnya, PBB telah menetapkan 10 Februari sebagai Hari Kacang-Kacangan Sedunia (World Pulses Day), yang dirayakan sejak 2018 melalui FAO.(CSP)