Kegiatan North Sumatra Investment, Industry, Trade and Halal Expo 2025 (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Republik Indonesia, Anindya Bakrie, mendorong Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi garda terdepan dalam perekonomian di Pulau Sumatera.
Hal itu dikatakan Anindya saat memberikan sambutan dalam North Sumatra Investment, Industry, Trade and Halal Expo 2025 yang diselenggarakan Kadin Sumut di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Senin (13/10/2025).
“Sayang kalau Sumut tidak jadi garda terdepan Sumatera, karena saya lihat Gubernur Sumut (Bobby Nasution) progresif, dan Ketua Kadin Sumut (Firsal Dida Mutyara) hubungannya baik, dan ingin berbuat untuk Sumut,” kata Anindya, pada acara tersebut, yang merupakan rangkaian Kadin Sumut Fest 2025.
Selain itu, lanjut Anindya, jika melihat potensi yang ada di Sumut sangat banyak sekali. Bahkan, dirinya sempat merasa bingung dengan potensi-potensi yang ada di Sumut karena sangat banyak.
“Di bawah tanah ada mineral, migas, sampai mineral kritis. Di atas tanah bisa membuat berbagai macam pembangkit listrik, dari geotermal, air, dan batubara. Sangat banyak potensinya,” ucap Anindya.
Tidak hanya itu, menurut Anindya para pengusaha Sumut juga tangguh-tangguh dan Sumber Daya Manusia-nya kuat. Mereka tidak hanya tangguh untuk Sumut, tapi menjalar ke berbagai daerah di Indonesia.
“Jadi, sayang sekali kalau Sumut tidak bisa menjadi penggerak motor ekonomi Sumatera,” ujarnya.
Anindya menilai, Sumut dengan caranya sendiri bisa mengorkestrasi provinsi-provinsi di Sumatera untuk mengelola potensi-potensi yang ada di daerah masing-masing. Sebab, kalau Sumatera bergerak, bisa menjadi tulung punggung Indonesia.
“Ini kesempatan pengusaha berbuat, karena di Sumut dan Sumatera, dukungan sangat baik,” ucapnya.
Ketum Kadin Sumut, Firsal Dida Mutyara, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya mengundang para investor baik dari dalam maupun luar negeri menjadikan Sumut sebagai rumah investasi yang ramah dan prospek.
Pemerintah Daerah, kata Firsal, telah membuka berbagai kemudahan perizinan dan insentif pajak, dan fasilitas kawasan industri di Medan, Deliserdang, serta kawasan KEK Sei Mangke.
“Kami yakin dengan sinergi dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat Sumut, dapat menjadi motor ekonomi baru Indonesia di bagian barat. Melali expo ini mari kita menjadikan Sumut bukan hanya tempat berdagang, tapi tempat tumbuhnya kemitraan dan inovasi,” bebernya.
“Mari kita dorong investasi yang bukan hanya menguntungkan, tapi juga membawa manfaat sosial, membuka lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan ekonomi baru. Kadin Sumut siap menjadi jembatan antara dunia usaha dan pemerintah, demi Sumut yang maju, inklusif, dan berdaya saing global,” ucapnya.
Gubernur Sumut, Bobby Nasution mengatakan, untuk mewujudkan harapan bersama, pemerintah dengan dunia usaha jangan beda pandangan dan tujuan. Harus satu barisan, satu jalan yang sama, tujuannya untuk meningkatkan perekonomian daerah, untuk menyejahterakan masyarakat, karena masih in line semua dengan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan semakin banyaknya dunia usaha yang berkembang, kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Jadi, itu dulu yang perlu kita lihat, lalu penyesuaiannya, dari Sumut baru ke Sumatera In Corporate,” sebut Bobby.
Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, menjelaskan, porsi lembaganya lebih banyak mengajukan rancangan undang-undang terkait dengan daerah, dan mengawasi. Dari semua regulasi yang ada, DPD mendorong agar produk undang-undang yang dilahirkan betul-betul pro daerah.
“Saat ini DPD mengajukan RUU tentang BUMD. Ini kalau ada payung hukumnya, daerah hingga desa punya payung hukum yang kuat untuk memastikan terakselerasi dengan baik. Daerah juga bisa dikembangkan dengan baik,”
Dia juga mengapresiasi apa yang sudah dirancang Gubernur Sumut, Bobby Nasution, soal Sumatera In Corporate. Sebagai lembaga yang memiliki mitra dengan duta-duta negara dari berbagai belahan dunia, DPD RI akan menyampaikan bahwasannya ada ide atau tawaran menarik dari Sumut.
“Khususnya di bidang investasi. Ini harus didorong sama-sama oleh dunia usaha, seperti Kadin, sehingga negara-negara luar tahu ada potensi peluang investasi yang sebenarnya dikasih karpet merah oleh Sumut,” pungkasnya.
(RZD/RZD)