Hal tersebut disampaikan usai menghadiri penutupan SFB 2025 di Museum Negeri Sumut, Jalan HM Joni Nomor 51 Medan, Sabtu (22/11/2025).

Kahiyang mengatakan SFB 2025 menjadi wadah bagi desainer lokal, UMKM, dan komunitas kreatif untuk menampilkan karya terbaik mereka. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas produk lokal serta memperluas akses pasar, khususnya bagi pelaku usaha perempuan.

Kahiyang juga mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan talenta kreatif daerah. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan UMKM untuk memperkuat daya saing produk, sekaligus memperkenalkan potensi wastra Sumut ke tingkat nasional bahkan internasional.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Yudha Pratiwi Setiawan, menyampaikan bahwa SFB 2025 menampilkan 30 model profesional serta sembilan fashion designer asal Sumut, yakni Junot Hutabarat, Risma Marpaung, Yossi Soselisa, Sevira, Khairunnisya, Irma Siregar, Rani Revi, Zul Said, dan Eko Tjandra.

Tidak hanya peragaan busana, SFB 2025 juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, seperti pameran multi-etnik, bazar fashion dan beauty, serta kompetisi modeling, make up artist, dan fashion designer.

Yudha menambahkan, gelaran ini menjadi ruang promosi awal menuju Fashion Week 2026, sekaligus membuka peluang bagi desainer dan UMKM Sumut untuk tampil di panggung nasional.

“Para pemenang kompetisi ini akan kami kirim ke Jakarta. Ini adalah kali pertama pemilihan ikon Indonesia Fashion Week dilakukan di luar Jakarta, dan Medan menjadi kota pertama,” ujarnya.

Turut hadir Wakil Ketua Dekranasda Sumut Titiek Sugiharti Surya dan Pj Ketua DWP Sumut, Evi Sulaiman.

(NS/NS)