BPBD Diminta Aktif Informasikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

BPBD Diminta Aktif Informasikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Petugas memantau cuaca melalui layar CCTV di ruang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD DIY, Yogyakarta, Jumat (3/1/2020) (ANTARA FOTO. Hendra Nurdiyansyah)

Analisadaily.com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Penanggulangan Pencana Daerah (BPBD) seluruh Indonesia untuk aktif menginformasikan peringatan dini cuaca ekstrem. Melalui peringatan dini, warga dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Hal ini tidak terlepas dari hasil analisis BMKG mengenai kondisi dinamika atmosfer terkini. Laporan BMKG, Minggu (5/1) menunjukkan, potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi untuk sepekan ke depan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo.

Diungkapkan Agus, masih menurut laporan BMKG, berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

“Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS, di sekitar Australia, dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Menurut BMKG, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah nusantara.

“Kondisi cuaca juga memicu terjadinya potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah perairan sebagai berikut untuk sepekan ke depan,” Agus menuturkan.

Semua pihak diimbau untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan. BNPB mengimbau masyarakat agar waspada dan siap-siap apabila terjadi bencana banjir, longsor dan puting beliung.

“Amankan dokumen-dokumen penting, siapkan tas siaga bencana yang dapat dibawa secara cepat. Isi tas siaga bencana dapat berupa makanan, minuman, pakaian, senter, peluit, radio, obat-obatan, dan lain sebagainya sesuai keperluan,” imbaunya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi