Pengamat Politik: Akhyar Nasution Sederhana dan Pekerja

Pengamat Politik: Akhyar Nasution Sederhana dan Pekerja
Pengamat politik dan pemerintahan, Shohibul Ansor Siregar (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Memimpin pemerintahan sekaligus juga menyandang gelar sebagai politisi, nama Akhyar Nasution menjadi sosok yang saat ini dinilai sederhana. Selain berasal dari keluarga yang hidupnya juga sederhana, kader PDIP ini banyak dicap sebagai manusia pekerja.

Pengamat politik dan pemerintahan, Shohibul Ansor Siregar mengatakan, nama Akhyar Nasution dikenal berpikir praktis dan efektif. Bagaimana mendapatkan sesuatu tanpa harus menyusahkan orang lain. Meskipun Plt Wali Kota Medan ini berangkat sebagai kader dari partai politik sejak puluhan tahun lalu.

"Ada politisi yang ketat, ada juga yang fleksibel. Beliau ini ada di nomor satu. Karena sesungguhnya dia kan orang pekerja. Insinyur yang nasionalis dan religius. Itu dapat kita ketahui sejak beliau pernah menjadi anggota DPRD Kota Medan," kata Shohibul, Jumat (24/1).

Dengan begitu, berangkat dari kesederhanaan hidup, Shohibul melihat cara memimpin seorang Akhyar Nasution lebih ke arah menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Apalagi beberapa kolega dan teman-teman memandangnya sejak dahulu sebagai orang atau politisi yang jujur apa adanya.

"Inikan selalu masuk di kepengurusan partai politik di hampir setiap tingkatan, mulai dari bawah. Bahkan juga menduduki jabatan-jabatan strategis. Karena itu pula, kesetiaannya di partai ini hampir dilihat sebagai nilai lebih," ucap Shohibul.

Shohibul menilai Akhyar Nasution sebagai politisi pekerja. Nama Plt Wali Kota Medan itu menurutnya sudah banyak belajar dari pengalaman di partai politik, para kolega dan teman-teman yang selama ini memberikan masukan.

"Itu jugalah yang membuat namanya dikenal. Dia hampir tidak pernah membuat sesuatu yang buruk dan berpotensi merusak hubungan. Bahkan saat aktif sebagai Wakil Wali Kota, Akhyar Nasution juga seperti memahami bahwa kehadirannya untuk membantu atasan," ujarnya.

Pendapat Sohibul kemudian dibuktikan dengan hubungan antara Akhyar antara koleganya yang selama kepemimpinan sebagai Wakil Wali Kota, hampir tidak terdengar ada wacana ‘tak harmonis’ antara kepala daerah dan wakilnya.

"Yang pasti, dengan kesederhanaannya, Akhyar Nasution kini sudah belajar dari senior-senor dan pendahulunya. Seorang kader di partai nasionalis, tetapi punya sisi religius yang tinggi. Secara politik agak kurang selaras memang, tetapi itulah Akhyar," pungkas Shohibul.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi