Mata Air Lereng Gunung Pertektekan jadi Lokasi Wisata Spiritual

Mata Air Lereng Gunung Pertektekan jadi Lokasi Wisata Spiritual
Mata air berbelerang di lereng Gunung Pertektekan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Berastagi - Mata air berbau belerang yang muncul di lereng deleng (gunung) Pertektekan, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, mulai dikunjungi masyarakat tertentu, khusus untuk mandi bunga.

Lokasi ini berada di lereng gunung tempat jatuhnya pesawat Foker 28 Garuda Indonesia Arways (GIA), 11 Juli 1979 antara Desa Doulu dengan Desa Semangat Gunung, Daerah Tujuan Wisata (DTW) air panas alam.

Masyarakat yang datang berbagai suku ini biasanya datang pada penanggalan kalender budaya Karo, cukra dudu/cukra lau yang bagi masyarakat tradisional Karo merupakan, hari baik untuk mandi bunga erpangir kulau.

Menuju lokasi ini, pengunjung harus melintasi jalan tikus, semak belukar dan bebatuan berkisar 100 meter dari perladangan warga atau dari permandian air panas alam ‘Kaka’ tidak jauh dari mata air belerang.

Warga sekitar lokasi, Aswin Ginting, Pikir Sembiring, Del Sembiring, Alip Sembiring dan Tenaga Surbakti yang memandu Analisadaily.com ke lokasi membenarkan lokasi berada di tengah hutan hulu Sungai Deli, bagi masyarakat Karo menyebut Sungai Petani.

“Dua lokasi di lereng gunung ini tempat bersemedi. Bagi masyarakat tradisional Karo menjadikannya tempat memasang rokok bagi penghuni hutan yang dianggap memiliki roh,” Aswin, Rabu (18/3).

Menurutnya, hari-hari tertentu banyak warga mandi bunga ke mata air belereng yang jatuhnya ke hulu Sungai Petani alias hulu Sungai Deli. Jika ditata mata air dan khususnya sarana jalan, diperkirakan banyak warga datang rekreasi.

“Selain alamnya indah dan lokasi bersejarah tempat jatuhnya Foker 28, daerah ini juga bisa tempat persinggahan dari mendaki Gunung Sibayak dan rekreasi mandi air panas alam di Desa Doulu dan Semangat Gunung,” sebut Aswin.

Pantauan di lokasi, telaga atau kawah berukuran 1x2 meter dan kedalaman berkisar 50 cm ini muncul air berbelerang seperti mendidih menggelegarmengalir melalui pancuran di perbukitan ke anak Sungai Petani.

Sekeliling kawah dipadati batu gunung dan bekas bunga, serta ranggas kayu tempat memasang rokok. Sudut paling atas juga terdapat tempat memasang rokok dan bunga. Tapi tidak ada mata air.

(ALEX/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi