Terima Kasih ‘Owi’ Telah Membuat Indonesia Bangga

Terima Kasih ‘Owi’ Telah Membuat Indonesia Bangga
Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad saat masih berpasangan di Olimpiade 2016 (Olympics.bwfbadminton)

Analisadaily.com, Jakarta - Peraih medali emas Olimpiade dan dua kali Juara Dunia, Tontowi Ahmad, telah mengambil keputusan untuk mengakhiri karir sebagai pemain bulutangkis.

Ia pensiun setahun setelah Liliyana Natsir, pasangannya memenangkan semua penghargaan utamanya, termasuk emas Rio 2016, Juara Dunia pada 2013 dan 2017, dan tiga mahkota All England langsung.

Kombinasi 'Owi-Butet' sangat mengejutkan, Natsir telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain ganda campuran utama selama waktunya bersama Nova Widianto.

Tontowi mampu membawa keterampilan uniknya sendiri untuk melengkapi dirinya. Sementara Natsir terkenal karena soliditasnya, Owi lebih dari seorang maverick, yang mampu mencapai ketinggian stratosfer, tetapi kadang-kadang cenderung kesalahan.

Karakteristik itu terbukti selama Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015. Di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, ketika orang Indonesia kalah dua match point di final, yang membuat mereka menang.

bwfbadminton.com
Beberapa tahun kemudian di Jakarta, Ahmad dan Natsir terbang tinggi melawan Zhang Nan dan Zhao Yunlei di semifinal, sebelum beberapa kesalahan dari Ahmad berubah menjadi kehancuran yang menakjubkan bagi para pahlawan lokal.

Kehilangan itu sangat menyakitkan bagi Ahmad dan Natsir, tetapi mereka menebus kesalahan setahun kemudian di Rio. Setelah tiba di Olimpiade, mereka mampu mencapai puncak tinggi yang paling spektakuler melawan juara bertahan Zhang/Zhao, yang mereka hancurkan dalam pertandingan lurus.

Kinerja serupa terjadi di final, dan mereka membuat sejarah dengan menjadi pasangan ganda campuran pertama dari Indonesia yang memenangkan emas Olimpiade.

bwfbadminton.com
Mereka menindaklanjuti dengan gelar dunia lain tahun berikutnya di Glasgow, yang keempat Natsir dan kedua Ahmad.

Dilansir dari Olympics.bwfbadminton, Rabu (20/5), Kepala Pengembangan dan Kinerja Tinggi PBSI, Susi Susanti, memuji kontribusi Owi untuk bulu tangkis Indonesia.

“Tontowi salah satu atlet terbaik dalam ganda campuran. Dedikasi, disiplin, dan komitmennya luar biasa. Itu membuatnya mampu memenangkan banyak gelar dan memasuki jajaran elit dunia,” kata Susanti, dalam pernyataan yang dirilis oleh PBSI.

Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia yang bertanggung jawab untuk mengatur kombinasi mereka, mengingat pekerjaan yang harus dilakukan Owi untuk menjadi salah satu yang terbaik di masanya.

“Nova Widianto, yang merupakan mitra Liliyana, memutuskan untuk pensiun dan saya harus mencari pemain muda untuk dipasangkan dengan Butet. Pilihan pada waktu itu adalah Owi, Muhammad Rijal dan Devin Lahardi,” kata Richard.

“Saya mencoba ketiganya untuk berpasangan dengan Butet dan memang hasilnya semua baik. Tapi perasaan saya adalah bahwa Owi paling cocok untuk Butet, dan Butet sendiri juga paling nyaman dengan Owi. Saya juga berterima kasih kepada PBSI pada waktu itu percaya pada keputusan yang saya buat,” sambungnya.

“Owi dan kolaborasi saya menjadi lebih mudah karena Owi taat, dia ingin melakukan apa yang direkomendasikan oleh pelatih. Kami tahu ia memiliki kekurangan dalam gerak kaki, dan ia dilatih untuk itu. Dia bisa menjadi pemain yang tekniknya di atas rata-rata. Dia juga pemain yang cerdas, jika dia menghancurkan dia dapat menargetkan lawannya, dia menghancurkan pada waktu yang tepat,” tambah Richard.

Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, berterima kasih kepada Tontowi karena telah membuat Indonesia bangga.

“Tontowi adalah pekerja keras, rajin, tidak pernah tahu kelelahan, terutama ketika dia ditantang. Saya pikir ini bisa menjadi contoh bagi atlet muda. Kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh,” ujar Budiharto.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi