Pemuda Karang Taruna Deliserdang Dilatih Menyulam dan Entrepreneur

Pemuda Karang Taruna Deliserdang Dilatih Menyulam dan Entrepreneur
Pelatihan menyulam dan entrepreneur (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul 'Skill Sulam and Entreprenuership Aktivitas Keterampilan Tangan di Tengah Pandemi Covid-19'.

Ketua tim, Zulia Hanum, didampingi anggota, Jasman Saripuddin Hasibuan dan Hafsah, mengatakan, tujuan dilakukannya kegiatan untuk meningkatkan pendapatan Pemuda Karang Taruna di Kabupaten Deliserdang, di tengah pandemi Covid-19.

"Pemuda yang kreatif merupakan aset berharga bangsa. Pemuda Indonesia harus kreatif dan inovatif," kata Zulia, Sabtu (4/7).

Menurutnya, pemuda merupakan penerus suatu bangsa. Jika pemuda bagus, maka bangsa akan bagus. Tetapi jika pemuda buruk, maka bangsa akan buruk. Selain kreatif, pemuda juga harus memiliki skill agar dapat diandalkan.

"Adapun masalah yang terlihat saat ini adalah kurangnya semangat Pemuda Karang Taruna di Kabupaten Deliserdang dalam melakukan kegiatan mengasah keterampilan," ucapnya.

Zulia berpandangan, dengan adanya keterampilan yang dimiliki Pemuda Karang Taruna Deliserdang, akan dapat meningkatakan pendapatan. Pendapatan atau income dari seseorang adalah hasil penjualan, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran yang ada, khususnya di Desa Tanjungmorawa dan Desa Ramunia.

Dari setiap masalah-masalah, ada solusi yang dapat diberikan, yaitu Skill Sulam and Entreprenuership, aktivitas keterampilan tangan sulam untuk menumbuhkan jiwa entreprenuership Pemuda Karang Taruna Deliserdang.

"Jika hasil sulamannya bagus, sulaman tersebut bisa dipasarkan, sehingga bisa menghasilkan pendapatan. Hal ini dapat menumbuhkan jiwa entreprenuership," sebutnya.

Zulia menambahakn, target yang akan dicapai adalagmemberikan informasi, motivasi dan inovasi, serta mengembangkan jiwa enterpreneur melalui skill sulam guna meningkatkan pendapatan, khususnya para pemuda Desa Tanjungmorawa dan Ramunia.

Adapun metode kagiatan yang dilakukan dengan mengadakan pelatihan bagi pemuda setempat, serta menayangkan video tutorial untuk mempermudah proses pembuatan kerajian sulam, monitoring terhadap proses yang dilalui dalam pembuatan hasil sulam. Kemudian melakukan proses penjualan hasil sulam guna meningkatkan pendapatan para pemuda tersebut.

"Pemasaran produk sulam melalui media sosial, door to door, dan promosi dengan harga terjangkau membuat bisnis ini laku dibeli oleh masyarakat. Bisnis ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan," tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi