Hasil evaluasi, memaksa USU harus memperpanjang lockdown.

Berdasarkan data dihimpun, perpanjangan kali ini adalah yang keempat setelah pemberlakuan "lockdown" pertama.

Lockdown pertama diberlakukan selama 14 hari pada akhir Maret 2020.

Kemudian 27 Juli 2020 hingga 2 Agustus 2020 dan diperpanjang hingga 8 Agustus 2020 karena penyebaran Covid-19 masih mengawatirkan.

Dan karena belum juga aman, diperpanjang kembali hingga 15 Agustus 2020.

Rektor USU, Prof Runtung Sitepu mengatakan, hasil evaluasi menunjukkan masih ada beberapa pegawai dan dosen di USU yang dinyatakan positif yang berarti USU belum aman dari Covid-19 sehingga keputusan memperpanjang "lockdown" pun diambil.

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Rektor USU, Prof Runtung Sitepu nomor: 6967/UN5 1 R/KPM/2020 yang diterima wartawan melalui pesan Whatsapp, Minggu (9/8).

Perpanjangan lockdown dimulai Senin (10/8) dan akan berakhir hingga Sabtu (15/8).

Lockdown perpanjang setelah surat edaran Rektor Nomor 6936/UN5 I R/SPB/2020 tanggal 2 Agustus 2020 tentang perpanjangan masa penutupan kampus USU berakhir 8 Agustus 2020.

“Perpanjangan masa penutupan USU dari seluruh kegiatan dan aktivitas dilakukan hingga 15 Agustus 2020 demi keselamatan civitas USU. Kebijakan ini akan dievaluasi kembali sesuai situasi dan kondisi,” ujar Runtung.

Selama masa lockdown, Runtung mengharapkan semua pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan melaksanakan tugas kedinasan dari rumah atau work from home dan presensi kehadiran dilakukan secara online.

Runtung terus mengingatkan kepada seluruh sivitas akademi USU untuk selalu ikut serta dalam menekan penyebaran virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan ‎sesuai dengan arahan dan imbau dari pemerintah.

“Demi menghindari penyebaran Covid-19 di kalangan dosen dan tenaga kependidikan USU. Maka kami himbau agar kita semua senantiasa melaksanakan protokol kesehatan baik di rumah maupun saat beraktivitas di luar rumah,” kata Runtung.

(BR)