Calon Dirut PDAM Tirtanadi Idealnya dari Internal

Calon Dirut PDAM Tirtanadi Idealnya dari Internal
Ketua Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Sumatera Utara, Ibrahim Nainggolan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Calon Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi idealnya berasal dari lingkungan perusahaan.

Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Sumut dan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara berpendapat, Direktur Utama akan selalu lebih konkrit memecahkan masalah pelayanan publik dan memikirkan rasio kerugian internal.

Saat ini, nama-nama calon dirut PDAM Tirtanadi sedang digodok panitia seleksi (pansel) melalui tahapan yang akan memasuki babak final.

“Kini mengerucut menjadi empat orang untuk dipilih menjadi. Pemilihan calon dirut dilakukan setelah pejabat sebelumnya, Trisno Sumantri dicopot setahun setelah menduduki jabatan,” kata Ketua LAPK, Ibrahim Nainggolan dan anggota Komisi C Timbul Sinaga.

Terkait sosok dari lingkungan internal, Ibrahim berpendapat, sang dirut dapat memetakan problem dan mencari solusi lebih konkrit dalam perspektif pelayanan publik.

"Pengalaman di bidang kerja yang bersangkutan, selalu jadi modal untuk meningkatkan kinerjanya," kata Ibrahim.

Sosok demikian, lanjutnya, perlu dipertimbangkan agar kinerja perusahaan dapat berkesinambungan dan terhindar dari pengaruh eksternal, dan diharapkan dapat mengutamakan pelayan terbaik.

Keutamaan pelayanan publik, lanjut Ibrahim, menuntut jajaran direksi untuk selalu memiliki respon terukur, aktif memetakan masalah, dan inovatif menyelesaikannya.

"Selain itu, dirut juga harus terampil dalam berkomunikasi dan memiliki manajemen solutif," ujarnya.

Untuk melindungi konsumen, harus ada yang merawat komunikasi dengan pelanggan guna memastikan suara konsumen tersahuti secara terukur.

Hal itu perlu dilakukan mengingat secara kualitas dan kuantitas, masih ada problem yang belum bisa diatasi dari periode ke periode sekalipun dirut sudah sering berganti.

Ibrahim berterus terang bahwa pelayanan PDAM Tirtanadi sejauh ini masih jalan di tempat dan masih belum beranjak dari kategori BUMD yang masih tradisional.

Mendongkrak kinerja dirut PDAM Tirtanadi yang baru dan jajarannya, Timbul mengatakan, mereka harus teliti menelaah cost production air yang dihasilkan dengan air yang dijual kepada masyarakat.

"Dalam beberapa pertemuan dengan Komisi C, saya sudah imbau buatlah parameter kinerja terukur, bagaimana kalau terjadi loss pengeluaran air terlalu besar dan mengimbanginya dengan efisiensi cost production-nya," ujar Timbul.

Timbul sesungguhnya tidak mempermasalahkan figur dari dalam atau luar.

"Tetapi jujur, idealnya sosok yang diinginkan adalah figur yang sudah terlebih dahulu menguasai manajemen air di perusahaan. Asumsi saya, dirut dari lingkungan internal cenderung memikirkan rasio kerugian internal, sehingga kalau dia terpilih, selalu berusaha memperbaikinya," sebut Timbul.

Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU), Azhari AM Sinik, mengingatkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Ia mengatakan, selaku pemangku utama PDAM Tirtanadi untuk tidak mencampuradukkan kepentingan kekerabatan, kedekatan dan kekeluargaan dalam memilih jajaran direksi yang baru.

"Jangan sampai celaka dua kali, cukup yang pertama saja dengan pemberhentian Trisno Sumantri," ujarnya.

(HERS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi